4 Kalah Beruntun! Pep Guardiola Akui Dominasi Manchester City di Premier League Telah Berakhir
INDOZONE.ID - Pep Guardiola baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya terkait dominasi Manchester City di Premier League yang tampaknya mulai berakhir.
Empat kekalahan beruntun di semua kompetisi yang dialami membuat Manchester City tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen sementara, Liverpool.
Guardiola yang biasanya optimis, mengisyaratkan bahwa tahun ini, gelar Premier League mungkin jatuh ke tangan tim lain.
Guardiola Sebut Manchester City Mungkin Kehilangan Gelar Premier League
Guardiola secara terbuka menyatakan bahwa setelah tujuh tahun mendominasi dan enam kali menjuarai Premier League, Manchester City mungkin akan kalah dari perburuan gelar Premier League di musim ini.
Kekalahan keempat secara beruntun di semua kompetisi ini pun menjadi catatan kelam tersendiri dalam perjalanan karirnya sebagai manajer.
"Mungkin ini saatnya tim lain meraih juara," ujar Guardiola usai kekalahan melawan Brighton.
Brighton yang berada di bawah asuhan manajer muda, Fabian Hurzeler, sukses membalikkan keadaan di pertandingan tersebut.
Joao Pedro berhasil menyamakan kedudukan setelah gol pembuka dari Erling Haaland dan Matt O'Riley mencetak gol kemenangan yang mengunci kemenangan Brighton di Premier League.
Baca Juga: Mengenal Fabian Hürzeler: Pelatih Termuda yang Siap Mengguncang Premier League
Guardiola Tetap Semangat Meski Kalah Bertubi-tubi
Meski berada di situasi sulit, Guardiola tetap optimis dan bertekad mengatasi kemunduran ini.
"Kekalahan adalah bagian dari tantangan. Ini adalah momen saya untuk membuktikan bahwa kami bisa bangkit kembali," ungkapnya.
Bahkan Jamie Redknapp, pundit dari Sky Sports, menilai bahwa babak kedua di pertandingan tersebut merupakan salah satu penampilan terburuk Manchester City di bawah asuhan Guardiola.
Kekalahan Beruntun Pertama Sejak 2006
Catatan buruk ini menandai kali pertama City mengalami empat kekalahan berturut-turut sejak Agustus 2006.
Namun, Guardiola menepis anggapan bahwa ini adalah akhir dari era Manchester City.
"Orang-orang mungkin berpikir kami selesai. Tapi kami masih punya peluang. Liverpool pun pernah mengalami masa-masa sulit, namun bangkit kembali."
Guardiola juga menjelaskan setelah jeda internasional, Manchester City akan melakukan reset untuk menyegarkan pikiran tim.
Ia percaya saat para pemain kembali dalam kondisi fit, Manchester City akan kembali tampil maksimal.
"Kami harus membangun performa dari babak pertama yang sangat baik. Kesempatan untuk membalikkan keadaan selalu ada," tegasnya.
Baca Juga: Pesan Terbuka Kyle Walker untuk Penggemar Man City usai Kekalahan atas Brighton
Fabian Hurzeler Puji Semangat Para Pemain Brighton
Di sisi lain, pelatih Brighton, Fabian Hurzeler, merasa bangga atas kemenangan timnya.
"Kami menunjukkan kepada semua orang bahwa kami bisa mengalahkan siapa pun," kata Hurzeler.
Meski kemenangan hanya memberi tiga poin, Hurzeler berharap kepercayaan diri ini akan menjadi motivasi Brighton untuk bersaing dengan tim-tim besar di Premier League.
Dengan jeda internasional yang semakin dekat, City memiliki waktu untuk mengevaluasi performa mereka.
Namun, dengan Liverpool yang kian menjauh, Guardiola harus segera menemukan solusi agar Manchester City dapat kembali bersaing di papan atas Premier League musim ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sky Sports, Mail Sport