Kamis, 05 DESEMBER 2024 • 09:50 WIB

Stay Halal! Manchester United Batalkan Rencana Pakai Jaket Pro LGBTQ karena Noussair Mazraoui Menolaknya

Author

Mazraoui saat membela Manchester United (Instagram/@nousmaz97)

INDOZONE.ID - Manchester United (MU) memutuskan untuk membatalkan rencana penggunaan jaket Adidas bertema dukungan untuk komunitas LGBTQ menjelang pertandinga Liga Inggris 2024/2025 melawan Everton pada Minggu 1 Desember 2024.

Keputusan ini diambil setelah Noussair Mazraoui yang beragama Islam menyatakan keberatannya karena alasan agama.

Solidaritas Manchester United Untuk Mazraoui

Dalam dua musim terakhir, Manchester United rutin mendukung kampanye Rainbow Laces di Liga Inggris dengan mengenakan jersey bertema pelangi saat pemanasan dan jaket pelangi untuk masuk ke lapangan.

Namun, tahun ini, Manchester United hanya merencanakan jaket walk-out menuju lapangan saja.

Mazraoui yang dikenal sebagai seorang muslim taat, menyampaikan keberatannya kepada Manchester United, untuk mengenakan jaket pelangi tersebut.

Sebagai bentuk solidaritas terhadap Mazraoui, Manchester United memutuskan tidak ada pemain yang mengenakan jaket pelangi tersebut.

Keputusan ini diambil beberapa jam sebelum kick-off untuk memastikan tidak ada pemain yang menggunakan jaket pelangi tersebut.

Baca Juga: Incaran Man United Noussair Mazraoui Ungkap Ingin Menjadi Imam Setelah Menghafal Alquran

Komitmen Manchester United

Bruno Fernandes saat mengenakan ban kapten pelangi di pertandingan melawan Everton, 1/12/2024 (X/@ManUtd)

Manchester United memiliki reputasi sebagai klub yang aktif mendukung keberagaman dan kebudayaan.

Salah satu buktinya adalah berdirinya kelompok pendukung Rainbow Devils pada 2019.

Selama kampanye Rainbow Laces tahun ini, Manchester United mempublikasikan video yang menampilkan pemain, seperti Jonny Evans, Harry Maguire, dan Bruno Fernandes yang berbicara mengenai pentingnya menciptakan lingkungan beragam.

Bruno Fernandes menyebut penggunaan ban kapten pelangi sebagai "tanda penghormatan" kepada komunitas LGBTQ.

Selain itu, Manchester United juga menggelar acara untuk lebih dari 50 anak muda dari sekolah mitra mereka, guna merayakan perwakilan LGBTQ dalam olahraga.

Kekecewaan Sponsor Adidas

Adidas yang merupakan sponsor utama Manchester United, dikabarkan kecewa dengan pembatalan ini.

Kontrak senilai £900 juta (sekira Rp18,1 triliun) selama 10 tahun, menjadikan Adidas salah satu mitra kerja sama Manchester United. Meski demikian, Adidas menolak memberikan komentar.

Menurut sumber terpercaya dari The Athletic, beberapa pemain juga merasa tidak puas dengan keputusan membatalkan rencana penggunaan jaket tersebut meski untuk menjaga kesatuan tim.

Baca Juga: Marc Guehi Terancam Hukuman FA karena Tulis 'Aku Cinta Yesus' di Ban Kapten Pelangi

Tanggapan Resmi Manchester United dan Rainbow Devils

Dalam pernyataan resminya, Manchester United menegaskan komitmen mereka terhadap prinsip keberagaman.

“Kami menghormati pandangan pribadi setiap pemain, meskipun terkadang berbeda dengan posisi klub,” tulis United.

Rainbow Devils juga menyampaikan tanggapan mereka. “Kami menghormati hak pemain untuk memiliki pandangan pribadi, tetapi kecewa dengan dampak keputusan ini terhadap anggota tim lainnya,” kata mereka.

Mereka menambahkan, bahwa kejadian ini berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi pemain yang mungkin sedang bergulat dengan identitas seksualnya.

Mazraoui Sangat Menolak LGBTQ

Mazraoui menjelaskan keinginannya menjadi Imam saat podcast (Youtube/Minuut Vuur Allah)

Penolakan Mazraoui ini bukan pertama kali menimbulkan perdebatan. Saat masih bermain di Bayern Munich, ia sempat menuai kritik dari penggemar yang menganggapnya kurang mendukung nilai-nilai keberagaman.

Dukungan publik Mazraoui terhadap rekan setimnya di Maroko, Zakaria Aboukhlal, yang menolak kampanye pelangi Liga 1 Prancis, juga memancing kontroversi di masa lalu.

Kejadian ini menambah panjang daftar pemain Muslim di Liga Inggris yang memilih tidak terlibat dalam kampanye serupa.

Ambil contoh, adalah Sam Morsy dari Ipswich Town dan Marc Guehi dari Crystal Palace, yang juga pernah menghadapi dilema serupa terkait atribut dukungan LGBTQ.

Baca Juga: Respect! Kapten Ipswich Town Tolak Pakai Ban Kapten Bercorak Pelangi, Bertentangan dengan Ajaran Islam

Manchester United berkomitmen melanjutkan upayanya untuk menciptakan lingkungan yang beragam untuk semua kalangan.

Bagi Manchester United, keberagaman bukan hanya soal simbol, tetapi langkah nyata untuk membuat setiap orang merasa diterima di Old Trafford.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Athletic