Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Marcus Rashford kini kembali menjadi perhatian publik. Manchester United dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menjual Rashford, dengan alasan gaya hidupnya yang dinilai bermasalah dan memengaruhi penampilan di lapangan.
Sebagai salah satu pemain dengan gaji tertinggi di United, keputusan ini mengejutkan banyak pihak.
Namun, dengan berbagai insiden yang terjadi belakangan, United tampaknya ingin memastikan bahwa para pemainnya memiliki komitmen penuh terhadap sepak bola.
Menurut laporan Telegraph Sport, United dikabarkan bersedia melepas Rashford pada musim panas lalu dan tetap membuka pintu untuk tawaran yang masuk.
Manchester United dilaporkan khawatir dengan gaya hidup Rashford di luar lapangan. United menilai fokus Rashford terhadap sepak bola terganggu oleh sejumlah aktivitas lain.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa hal ini berpengaruh langsung pada penampilan sang pemain.
Salah satu momen yang memicu kekhawatiran United adalah saat Rashford didenda dua minggu gaji pada Januari lalu.
Baca Juga: Erik Ten Hag Peringatkan Rashford untuk Mengatur Gaya Hidupnya Jika Ingin Kembali ke Timnas Inggris
Insiden ini terjadi setelah ia tertangkap menghadiri pesta malam di Belfast. Akibatnya, ia tidak tampil dalam laga Piala FA melawan Newport County dengan alasan sakit yang ia laporkan sehari sebelum pertandingan.
Di era kepelatihan Erik ten Hag, Rashford juga pernah dicoret dari skuad utama pada laga Boxing Day 2022 melawan Wolves karena alasan disiplin.
Meski demikian, ia masuk sebagai pemain pengganti dan berhasil mencetak gol kemenangan.
Di bawah kepelatihan Ruben Amorim, Rashford sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk membuktikan kualitasnya.
Dalam lima pertandingan terakhir, ia berhasil mencetak tiga gol. Namun, waktu terus berjalan dan United menantikan komitmen serta semangat yang lebih besar darinya.
Keputusan Manchester United untuk mencoba opsi menjual Rashford sejak awal musim menunjukkan betapa posisi pemain ini telah merosot.
Padahal, Rashford baru saja menandatangani kontrak baru pada Juli 2023, yang membuatnya menjadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi di United bersama Casemiro.
Sayangnya, ia juga gagal mendapatkan panggilan ke skuad Inggris untuk Euro 2024, dengan penampilan terakhirnya di tim nasional terjadi pada Maret lalu.
Baca Juga: Nggak Sesuai dengan Visi Ruben Amorim, Manchester United Pertimbangkan Jual Marcus Rashford
Mencari pembeli Rashford pada bursa transfer Januari mungkin akan sangat sulit. Gajinya yang mencapai £325.000 (sekitar Rp7,1 miliar) per minggu dan penampilannya yang belum konsisten membuat klub-klub lain ragu untuk mendatangkannya.
Meski begitu, kemungkinan untuk menjualnya di musim panas lebih terbuka, terutama karena kontraknya masih berlaku hingga 2028.
Kepindahan ke Liga Arab Saudi menjadi salah satu opsi realistis, sementara Paris Saint-Germain juga disebut-sebut sebagai tujuan yang menarik.
Penjualan Rashford bahkan dengan harga lebih rendah tetap menarik bagi Manchester United karena statusnya sebagai pemain akademi.
Hal ini membuat seluruh pendapatan dari penjualannya masuk sebagai keuntungan bersih sesuai peraturan Profitability and Sustainability Regulations (PSR).
Manchester United di bawah Ruben Amorim akan bekerja dengan anggaran yang lebih ketat. Klub ingin memaksimalkan potensi pemain yang ada alih-alih melakukan perombakan besar-besaran yang mahal.
Amorim dikabarkan tertarik mendatangkan Viktor Gyokeres, striker asal Swedia yang pernah bekerja sama dengannya di Sporting.
Jika Rashford dijual, kemungkinan transfer Gyokeres ke Old Trafford akan semakin besar.
Amorim sendiri berbicara hati-hati mengenai transfer ini, “Viktor mungkin akan pindah di akhir musim, tetapi untuk sekarang, saya akan menghormati situasinya di klub saat ini.”
Baca Juga: Manchester United Serius Datangkan Viktor Gyokeres, harga 83 Juta Pounds Gak Masalah!
Sementara itu, Rashford menulis dalam sebuah artikel di Players Tribune pada Februari lalu, “Saya bukan orang yang sempurna. Ketika saya melakukan kesalahan, saya akan mengakuinya."
"Tapi jika komitmen saya kepada Manchester United dipertanyakan, itu seperti menyerang identitas dan nilai-nilai yang saya perjuangkan sejak kecil.”
Ia juga menegaskan bahwa keluarganya telah berkorban mati-matian agar ia bisa mengenakan jersey Manchester United.
Sekarang, tugas Rashford adalah membuktikan bahwa dirinya masih pantas menjadi bagian dari masa depan klub yang ia cintai.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telegraph Sport