Jumat, 27 DESEMBER 2024 • 15:16 WIB

Keputusan Shin Tae-yong Turunkan Pemain Muda di Piala AFF 2024 Picu Kemarahan AFF

Author

Shin Tae-yong. (INDOZONE/Nadya Mayangsari)

INDOZONE.ID - Keputusan Shin Tae-yong menurunkan skuad U-22 di Piala AFF 2024 memicu amarah dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).

AFF merasa kecewa dengan keputusan Shin Tae-yong menurunkan pemain muda dianggap menurunkan kualitas turnamen yang selama ini diakui sebagai kompetisi tingkat senior.

Hal ini pertama kali diungkap oleh pengamat sepak bola, Akmal Marhali, yang menjelaskan adanya ketegangan antara AFF dan Shin Tae-yong dalam sebuah acara Catatan Demokrasi tvOne pada Selasa, 24 Desember 2024.

Baca Juga: Semua Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia Dianggap Hanya Mengandalkan Hoki, Menurut Akmal Marhali

AFF Marah Kepada Shin Tae-yong

Akmal Marhali saat mengomentari Shin Tae-yong di Timnas Indonesia dalam acara Catatan Demokrasi (Youtube/@tvOneNews)

Akmal menyatakan bahwa kemarahan AFF diketahui saat tur trofi Piala AFF 2024 berlangsung di Jakarta pada 2 November 2024 lalu.

“Saya ingat sekali waktu tur piala AFF ke Jakarta, pihak AFF sempat marah ke Shin Tae-yong, saat kita mau menurunkan tim U-22,” ujar Akmal, sebagaimana dikutip INDOZONE pada Kamis, 26 Desember 2024.

Menurut Akmal, AFF menganggap Shin Tae-yong menurunkan standar kualitas turnamen yang diperuntukkan bagi tim senior.

Alasan Regenerasi Kurang Relevan

Akmal menambahkan bahwa alasan regenerasi kurang relevan karena AFF telah menyediakan turnamen khusus untuk kelompok usia muda.

“Artinya kita men-downgrade sebuah turnamen yang sebenarnya tersedia untuk semua kategori umur, misalnya ada Piala AFF U-16, Piala AFF U-19, Piala AFF U-22,” ungkap Akmal.

Baca Juga: Buzzer Bayaran Diduga Serang Shin Tae-yong untuk Dipecat Setelah Timnas Indonesia Gagal di Piala AFF 2024

Akmal turut menyoroti dampak negatif dari strategi regenerasi yang dinilai terlalu ekstrem. Ia menjelaskan bahwa strategi tersebut justru memutus perkembangan beberapa generasi pemain muda di Indonesia.

“Regenerasi kita terlalu revolusioner, sehingga memotong satu generasi, bahkan dua generasi kita potong,” tambahnya.

Menyesalkan Sebutan 'Piala Ciki'

Lebih lanjut, Akmal menyarankan agar PSSI dan Shin Tae-yong tidak mengikuti Piala AFF jika memang tidak memiliki target juara. Ia juga menyesalkan banyaknya sebutan 'piala ciki' untuk Piala AFF di masyarakat.

“Kalau tidak mau target juara, tidak usah ikut Piala AFF seperti Australia. Sekarang ini ada distorsi, Piala AFF ini dianggap piala ciki, ini yang beredar di publik,” tegasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Curhat Soal Shin Tae-yong ke Media Korea Selatan: Dia Tulus Melatih Timnas Indonesia

Akmal menilai bahwa anggapan meremehkan Piala AFF sebagai kompetisi perlu segera diluruskan. Menurutnya, pola pikir tersebut dapat memengaruhi motivasi pemain dan suporter Timnas Indonesia.

“Artinya ada distorsi yang membuat kita meremehkan kompetisi ini. Saya kira pemikiran ini keliru,” pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Youtube TvOne News