Sabtu, 25 JANUARI 2025 • 17:05 WIB

PSSI Segera Naturalisasi Ole Romeny dan Jairo Riedewald, Media Vietnam Mulai Resah

Author

Ole Romeny saat sesi pengenalan di Oxford United (Instagram/@oleromeny)

INDOZONE.ID - PSSI tengah mempersiapkan kebutuhan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia dengan mendatangkan dua pemain keturunan untuk memperkuat Skuad Garuda, yaitu Ole Romeny dan Jairo Riedewald.

Proses naturalisasi kedua pemain ini sedang berjalan dan diharapkan dapat segera diselesaikan.

Kehadiran mereka diyakini mampu meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia, terutama untuk menghadapi pertandingan melawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Proses Naturalisasi Ole Romeny dan Jairo Riedewald di PSSI

Jairo Riedewald saat bermain di Royal Antwerp (AFP/TOM GOYVAERTS)

Proses perpindahan kewarganegaraan Ole dan Jairo kini sedang dalam tahap pengajuan di DPR RI. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan proses ini dapat selesai secepatnya.

Baca Juga: Naturalisasi Ole Romeny Dikebut PSSI, Siap Bela Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain

Kedua pemain tersebut akan menjadi bagian penting dari persiapan Timnas Indonesia menjelang laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang dijadwalkan berlangsung pada Maret 2025.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyampaikan bahwa pihaknya tidak hanya mengandalkan pendekatan administratif, tetapi juga melibatkan tim pelatih Timnas Indonesia.

“Kami meminta tim pelatih Timnas Indonesia untuk melakukan negosiasi dan pendekatan langsung. Sebelumnya, lobi-lobi ini dilakukan oleh Pak Erick Thohir dan tim,” ungkap Arya Sinulingga.

Menurut Arya, keterlibatan pelatih kepala Patrick Kluivert dalam proses ini menunjukkan langkah terstruktur yang lebih baik.

“Sekarang sudah ada langkah yang baik untuk mendelegasikan, selain Pak Erick Thohir, tim pelatih sudah mulai bekerja untuk itu,” lanjutnya.

Media Vietnam Cemas, Timnas Indonesia Semakin Kuat

Rencana kedatangan dua pemain naturalisasi ini menjadi perhatian khusus media Vietnam, Soha.

Baca Juga: PSSI Kebut Proses Naturalisasi Jairo Riedewald untuk Perkuat Timnas Indonesia

Dalam sebuah artikel, media tersebut mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kekuatan baru Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert.

“Pelatih baru Indonesia memiliki strategi khusus yang dapat menjadi tantangan besar bagi Timnas Vietnam,” tulis Soha.

Media Vietnam itu juga menyoroti cara kolaborasi antara PSSI dan Kluivert yang dinilai memberikan dampak di Asia Tenggara.

“Federasi sepak bola Indonesia bersama pelatih Patrick Kluivert baru saja menyusun strategi baru yang bisa memberikan tekanan besar bagi tim-tim di kawasan, termasuk Vietnam,” tambahnya.

Pemain Naturalisasi Berkualitas Jadi Fokus PSSI

Soha turut memuji strategi naturalisasi PSSI yang dinilai tidak asal-asalan. Menurut mereka, para pemain yang dipilih adalah talenta berbakat dengan kualitas baik dan sedang berkarier di klub-klub Eropa.

“PSSI tampaknya tetap konsisten dengan strategi naturalisasi yang berfokus pada kualitas. Langkah ini memungkinkan Indonesia memiliki lebih banyak bintang kelas dunia dari Eropa dalam waktu dekat,” tulis Soha.

Timnas Indonesia Jadi Ancaman Bagi Asia Tenggara

Media Vietnam tersebut mengakui bahwa kehadiran Ole Romeny dan Jairo Riedewald akan membuat Timnas Indonesia menjadi ancaman serius bagi rival di Asia Tenggara.

Baca Juga: Wesley Sneijder Angkat Bicara Soal Komposisi Tim Kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia

“Skuad Indonesia yang lebih kuat tentu akan menjadi tantangan besar bagi tim-tim lain di Asia Tenggara, termasuk Vietnam,” ungkap Soha.

Naturalisasi Ole Romeny dan Jairo Riedewald menjadi bukti keseriusan PSSI dalam meningkatkan performa Timnas Indonesia di pentas internasional.

Langkah ini tidak hanya memperkuat lini skuad, tetapi juga menunjukkan ambisi besar Indonesia untuk menjadi salah satu kekuatan utama di Asia Tenggara.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Soha