Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Klub Liga Inggris, Manchester United (MU) tiba-tiba memasang foto jam di profil akun Instagram resminya. Ternyata, hal itu untuk memperingati tragedi Munich Air yang meninggalkan luka mendalam bagi pecinta sepak bola khususnya fans MU.
Yaps, 6 Februari 1958 merupakan hari kelam bagi Manchester United, yang di mana pada tanggal tersebut pesawat yang ditumpangi oleh para pemain klub setan merah mengalami kecelakaan hebat di Munich, Jerman.
Dalam kecelakaan tersebut, sebanyak 23 dari 44 penumpang meninggal dunia. 8 diantaranya adalah para pemain Manchester United, yakni Roger Byrne, Geoff Bent, Eddie Colman, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor, Billy Whelan dan juga Duncan Edwards yang meninggal dunia di rumah sakit 15 hari kemudian.
Dalam tragedi tersebut, awalnya para skuad Manchester United berencana untuk kembali ke Inggris setelah pertandingan Piala Champions melawan Red Star Belgrade.
Meski pertandingan tersebut berakhir imbang 3-3, tetapi United berhasil lolos ke babak semifinal usai menang agregat 5-4 atas Red Star Belgrade.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Tegaskan Tak Berniat Comeback ke Sporting CP Sebelum Pensiun
Melansir dari laman Britannica, pesawat yang ditumpangi oleh Manchester United melakukan transit di bandara Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar.
Saat itu, bandara Munich dihantam badai salju, sehingga hal itu tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan.
Pilot pesawat tersebut, James Thain sempat membatalkan penerbangan sebanyak dua kali, yang pertama ia membatalkan untuk take-off karena ada masalah pada mesin.
Baca Juga: Mission 21: Rencana Ambisius Manchester United untuk Mengakhiri Puasa Gelar Liga Inggris
Namun, sekitar pukul 15.00 waktu setempat, saat pesawat yang membawa skuad Manchester United berupaya untuk take-off justru pesawat nahas tersebut menabrak pembatas ujung landasan usai gagal mendapat daya angkat yang cukup.
Pesawat tersebut meledak setelah terseret hingga menabrak bangunan kosong. Dari kecelakaan tersebut, 7 pemain Manchester United meninggal dunia di lokasi. Sementara, Duncan Edwards meninggal di rumah sakit setelah 15 hari.
Sementara itu, Sir Bobby Charlton selamat dari kecelakaan nahas tersebut bersama dengan Dennis Viollet dan Jackie Blanchflower, yang dimana keduanya terlempar dari jendela pesawat. Sang pelatih, Sir Matt Busby juga selamat dari kecelakaan tersebut meskipun salah satu kakinya harus diamputasi.
Baca Juga: 4 Nama Calon Asisten Pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Bocor: Siapa Saja?
Manchester United tentunya tidak butuh waktu lama untuk bangkit setelah kecelakaan yang mengerikan tersebut. Sir Matt Busby, yang alami cedera serius dalam kecelakaan tersebut mulai kembali membangun ulang skuad Manchester United di awal tahun 1960-an.
Alhasil, pada tahun 1963 atau tepat 5 tahun setelah tragedi Munich Air, Manchester United berhasil menjuarai Piala FA.
Tak sampai disitu saja, United juga mampu menjuarai Liga Inggris di tahun 1965 dan 1967. Puncak kesuksesannya adalah Manchester United berhasil menjadi juara Piala Champions pada tahun 1968, dengan trisula mautnya Sir Bobby Charlton, Dennis Law dan George Best yang menjadi kunci kesuksesan bagi skuad besutan Sir Matt Busby.
Dari kecelakaan maut tersebut, tentunya menjadi titik balik bagi kesuksesan Manchester United. Bahkan, klub yang bermarkas di Old Trafford itu menjadi salah satu klub tersukses di Inggris.
Torehan 20 trofi Liga Inggris, 12 trofi Piala FA, 5 trofi Piala Liga, 3 gelar Liga Champions, satu trofi Piala Super Eropa dan satu gelar Piala Dunia Antarklub menjadi bukti bahwa Manchester United merupakan klub tersukses di Inggris sepanjang masa. Meskipun, saat ini kondisi United tengah terpuruk dalam beberapa tahun terakhir.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Britannica