Sabtu, 15 FEBRUARI 2025 • 15:40 WIB

Ruben Amorim Khawatir dengan Kondisi Keuangan Manchester United, Garnacho dan Mainoo Kemungkinan Dijual

Author

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim (X/@ManUtd)

INDOZONE.ID - Ruben Amorim mengakui bahwa Manchester United harus menjual pemain sebelum bisa membeli pemain baru di musim panas mendatang.

Kondisi keuangan yang sulit membuat masa depan beberapa pemain muda, seperti Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo, menjadi tidak pasti.

Dalam beberapa hari terakhir, muncul laporan bahwa aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League tetap berlaku musim depan.

Selain itu, Manchester United juga berencana melakukan pemangkasan staf lebih lanjut. Di sisi lain, klub juga menghadapi tuntutan dari All Blacks, yang menuding pemilik United, INEOS, mengingkari kesepakatan sponsor mereka.

United Kesulitan di Bursa Transfer

Amorim berusaha menghindari isu-isu ini saat fokus mempersiapkan timnya menghadapi Tottenham pada Minggu nanti.

Namun, ia tak menampik bahwa kendala finansial yang dihadapi United pada bursa transfer Januari lalu kemungkinan besar akan kembali terjadi di musim panas.

Pada Januari, United hanya mendatangkan Patrick Dorgu dari Lecce dengan harga £29,4 juta, sementara Marcus Rashford, Antony, dan Tyrell Malacia dilepas dengan status pinjaman.

Kondisi keuangan yang sulit membuat United rentan terhadap tawaran untuk pemain-pemain berharga mereka.

Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo menjadi dua nama yang paling menarik perhatian. Kedua pemain akademi ini dinilai memiliki nilai jual tinggi yang berarti seluruh hasil penjualannya bisa dianggap sebagai keuntungan bersih di bawah aturan PSR. Chelsea disebut tertarik pada keduanya, sementara Napoli juga mengincar Garnacho.

Amorim: “Kami Harus Menjual Pemain”

Situasi ini membuat Amorim menyadari bahwa ia harus mengorbankan beberapa pemain jika ingin mendatangkan pemain baru yang ia butuhkan.

"Masalah terbesar kami sekarang adalah Tottenham. Saya tahu kondisi klub saat ini dan saya harus memahami situasi ini. Namun, ini bukanlah hal baru. Aturan financial fair play memang ada, dan kami menghadapi masalah saat ini. Tapi, fokus saya adalah pertandingan, bukan hal lain."

"Di sini, semuanya sederhana. Jika ingin mendatangkan pemain, kami harus menjual pemain terlebih dahulu. Fokus utama saya sekarang adalah mempersiapkan tim untuk pertandingan. Bursa transfer sudah ditutup, dan kita akan lihat lagi di musim panas nanti," tambah Amorim.

Pada Januari lalu, Manchester United mengakui bahwa klub harus mengambil langkah-langkah sulit agar kembali mendapatkan keuntungan dan menghindari sanksi akibat pelanggaran aturan keuangan.

"Saat ini, kami mengalami kerugian signifikan setiap tahun, mencapai lebih dari £300 juta dalam tiga tahun terakhir. Jika kami tidak bertindak sekarang, kami bisa gagal memenuhi persyaratan PSR/FFP di masa depan, yang akan sangat berdampak pada kemampuan kami bersaing di lapangan," ungkap klub dalam pernyataan resmi bulan lalu.

Pada Kamis lalu, Premier League memutuskan untuk tetap memberlakukan aturan keuntungan dan keberlanjutan selama satu tahun ke depan.

Awalnya, klub-klub setuju untuk mengganti aturan ini dengan sistem baru, tetapi keputusan tersebut dibatalkan.

Keputusan ini menjadi pukulan bagi United, yang membutuhkan pemain baru untuk memperkuat skuat, tetapi tidak memiliki kebebasan finansial untuk belanja besar-besaran kecuali mereka menjual pemain terlebih dahulu.

Amorim Ingin Merombak Skuad

Saat pertama kali bergabung, Amorim menyebut tim United saat ini sebagai "yang terburuk dalam sejarah klub". Ia bertekad untuk membalikkan situasi setelah performa buruk di era Erik ten Hag.

Namun, hingga saat ini, United baru mendatangkan dua pemain di bawah asuhan Amorim, yaitu Patrick Dorgu (bek kiri) dan Ayden Heaven (bek tengah), yang didatangkan pada Januari lalu.

Dengan keterbatasan finansial, Amorim kemungkinan harus melepas beberapa pemain kunci jika ingin membangun tim sesuai visinya di musim panas mendatang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Daily Mail UK