Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi kecewa dengan anak asuhnya yang gagal memanfaatkan peluang untuk memenangkan pertandingan melawan Juventus pada laga lanjutan Serie A giornata ke-25 pada Senin (17/2/2025) dini hari WIB.
Pada pertandingan tersebut, Nerazzurri harus tumbang 1-0 atas Juventus, oleh gol semata wayang Francisco Conceicao pada menit ke-74.
Padahal jika Inter Milan memenangi laga, Lautaro Martinez cs bisa saja mengkudeta posisi Napoli yang saat ini jadi pemimpin klasemen Serie A.
Sementara mereka juga memiliki keuntungan untuk mempersiapkan pertandingan ini setelah lolos dari babak playoff Liga Champions.
Namun, setelah sepakan Denzel Dumfries membentur mistar di babak pertama, Juventus tampil lebih agresif hingga akhirnya Francisco Conceicao mencetak gol untuk Juve setelah menerima umpan dari Randal Kolo Muani.
Dalam wawancaranya seusai pertandingan, adik dari Filipo Inzaghi itu mengaku merasa kecewa dengan hasil yang di dapat timnya. Padahal, Inter sendiri banyak menciptakan beberapa peluang bagus namun gagal dikonversikan jadi gol.
"Ada penyesalan dan kekecewaan, tapi para pemain bermain sangat baik, penuh keberanian, terorganisir, dan kami seharusnya bisa menyelesaikan peluang mencetak gol dengan lebih baik. Kami seharusnya bisa unggul 1-0 saat jeda," kata Simone Inzaghi yang dikutip dari Football Italia pada Senin (17/2/2025).
Pelatih berusia 48 tahun itu juga mengatakan bahwa pada awal babak kedua, timnya tidak melakukan pendekatan yang sama.
Namun, saat peluang emas yang di dapat Inter justru timnya malah kebobolan dengan gol Simone Inzaghi.
"Kami tidak memulai babak kedua dengan pendekatan yang sama, lalu setelah kami mulai menciptakan peluang lagi, kami kebobolan gol dari Conceicao. Rupanya kita perlu menghindari proklamasi, kita hanya harus terus bekerja lebih keras lagi, karena apa yang kita lakukan tidaklah cukup," ujar pemain berusia 48 tahun itu menambahkan.
Marcus Thuram hanya fit sebagai pemain pengganti karena cedera pergelangan kaki, setelah bermain dengan bantuan suntikan penghilang rasa sakit, tetapi Lautaro Martinez melewatkan peluang besar sebelum turun minum.
Baca Juga: Punya Akar Keluarga di Maluku, Denny Landzaat Enjoy Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia
Pada laga melawan Juventus dini hari tadi, Inzaghi juga membuat kejutan dengan melakukan tiga pergantian pemain, seperti Carlos Augusto, Marcus Thuram dan juga Nicola Zalewski.
Inzaghi menjelaskan bahwa di babak kedua, Inter tidak bermain seperti babak pertama. Namun, Juventus justru bermain semakin berani dan cair. Ia juga mengira bahwa timnya semakin kuat setelah Zalewski memiliki peluang besar sesaat sebelum Juventus menghukum Inter.
"Kami tidak bermain di babak kedua seperti yang kami lakukan di babak pertama. Kami tahu Juve akan lebih berani setelah jeda dan kami tidak begitu cair. Saya masih berpikir kami semakin kuat, karena Zalewski punya peluang besar sesaat sebelum gol itu terjadi, yang sebenarnya tidak kami sangka akan datang,” kata Simone Inzaghi dalam konferensi persnya.
Baca Juga: Inter Milan Inginkan Nico Paz, Tapi Memilih Negosiasi Dengan Real Madrid Ketimbang Como 1907
"Selama saya datang ke sini sebagai pelatih Lazio dan Inter, tim saya tidak pernah berhasil menciptakan peluang sebanyak ini, kami hanya tidak mengonversinya. Kita berbicara tentang kekalahan yang menyakitkan dan harus membuat kami bekerja lebih keras dan lebih baik. Segalanya masih terbuka lebar, tapi kami harus meningkatkan performa, terutama di laga-laga tertentu," tutur pelatih yang juga legenda Lazio medio 1999-2010 itu melanjutkan.
Dari hasil ini, membuat Inter Milan menelan kekalahan ketiganya di musim ini, kekalahan keduanya hanya dalam waktu 10 hari, setelah mereka kalah atas Fiorentina dengan skor 3-0.
"Ini adalah kekalahan tandang kedua berturut-turut kami, jelas ini sangat berbeda dengan yang terjadi di Florence. Kami harus menghindari pernyataan-pernyataan, hanya menundukkan kepala dan bekerja lebih keras, terutama meningkatkan rekor kami dalam pertandingan head-to-head," ujar Inzaghi.
Baca Juga: Liverpool Tertarik untuk Datangkan Micky van de Ven sebagai Penerus Van Dijk
Namun, yang jadi kekhawatiran utama mereka adalah rekor mereka melawan klub-klub besar, yang mana mereka hanya meraih tiga kemenangan dari 10 pertandingan melawan 8 tim teratas musim ini.
Tentu saja, ini menjadi hal yang meresahkan bagi Inzaghi mengingat pertarungan untuk memperebutkan gelar scudetto hanya tinggal dua pekan lagi.
"Ini akan menjadi pertandingan yang penting, seperti halnya malam ini, namun sebelum itu kami harus menghadapi Genoa dan Lazio. Ini adalah pertandingan head-to-head melawan pesaing utama kami, kami akan berusaha melakukan yang terbaik, lebih baik dari yang kami lakukan malam ini," tuturnya menutup sesi wawancara.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Football Italia