INDOZONE.ID - Debut perdana Patrick Kluivert harus berakhir dengan tragis setelah dikasih paham Australia dengan skor telak 5-1 di Sydney pada selasa malam waktu setempat
Australia menyarangkan 5 gol melalui Penalti Martin Boyle di menit ke-18, Nishan Vellupilay di menit ke-20, Jackson Irvine di menit ke-34, dan ke-90, serta Lewis Miller di menit ke-61.
Sementara satu-satunya goal Timnas Indonesia dicetak olehh debutan Ole Romeny melalui sebuah kontrol dada dan penyelesaian yang tajam memanfaatkan umpan dari Kevin Diks. Skor 5-1 untuk keunggulan Australia.
Baca Juga: Gak Cuma Suporter, 3 Pemain Timnas Indonesia Juga Bingung PSSI Pecat STY
Strategi Menyerang Patrick Kluivert yang Dipertanyakan
Sejak awal langkah Patrick Kluivert yang memilih bermain dengan formasi dasar 4-3-3 merupakan langkah yang cukup berani dan dianggap agresif karena memilih pendekatan menyerang.
Di 15 menit pertama, permainan Timnas Indonesia terlihat menjanjikan dengan menguasai sepenuhnya jalannya pertandingan. Australia secara mengejutkan memilih strategi bertahan dan menunggu untuk melancarkan serangan balik.
Secercah harapan terlihat saat Timnas Indonesia mendapatkan penalty saat Ole Romeny dijatuhkan.
Kevin Diks yang dipercaya menjadi eksekutor penalti karena biasanya di Kopenhagen berhasil mengalami hari sial dengan gagal penalti setelah sepakan yang diarahkan ke sebelah kiri membentur tiang gawang.
Baca Juga: Update Cedera Mees Hilgers dan Sandy Walsh Usai Timnas Indonesia Dibantai Australia
Setelah gagal mendapatkan momentum, Australia mendapatkan titik balik melalui Penalti setelah Nathan Tjoe A On malah melanggar pemain Australia di kotak penalti.
Praktis habis itu Indonesia terus memainkan garis pertahanan tinggi untuk segera mendapatkan gol penyama kedudukan.
Sayangnya justru strategi penguasaan bola dengan garis pertahanan yang tinggi menjadi boomerang karena malah kebobolan dua gol hanya dalam jangka waktu 15 menit. Selepas itu Kluivert menyadari ada yang salah dan kembali merubah formasi ke 3-5-2.
Sebenarnya jika merujuk ke statistik, Timnas Indonesia unggul segalanya dari Australia.
Berikut statistik kunci pertandingan Australia vs Indonesia:
- Penguasaan bola: Australia 40%-60% Indonesia
- Total Tembakan: Australia 9-11 Indonesia
- Peluang Besar: Australia 5-2 Indonesia
- Total Umpan: Australia 349-550 Indonesia
- Akurasi Umpan: Australia 81%-86% Indonesia
Terlihat Indonesia menguasai pertandingan di lini tengah tapi efektifitas kalau jauh dibanding Australia yang mencetak 5 gol dari 5 peluang besar yang didapatkan.
STY Lebih Memilih Pendekatan Bertahan
Flashback ke pertemuan Timnas Indonesia vs Australia sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dimana STY berhasil mengamakan satu poin di pertandingan kandang dengan skor 0-0.
STY saat itu terang terangan memilih untuk bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik karena saat itu Australia dianggap punya materi pemain yang diatas rata-rata.
Sungguh ironis kali ini Australia yang dilatih oleh pelatih yang berbeda saat pertandingan pertama melawan Timnas Indonesia meniru strategi STY dengan mengandalkan pertahanan yang rapat, pressing ketat dan serangan balik yang mematikan.
Jajaran kepelatihan Patrick Kluivert masih memiliki waktu untuk membuktikan diri di 3 pertandingan terakhir Kualifikasi Piala dunia 2026.
Minimal jika masih mau berada di peringkat ketiga dan keempat, syaratnya wajib memenangkan kedua pertandingan kandang melawan Bahrain dan China.
Jika salah satunya tidak bisa meraih kemenangan, kecil kemungkinan Timnas Indonesia bisa lolos ke Ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan