Selasa, 25 MARET 2025 • 20:42 WIB

Pelatih Belanda Ini Sebut Timnas Indonesia Terlalu Dibesar-besarkan!

Author

Timnas Indonesia latihan di SUGBK.

INDOZONE.ID - Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan, kali ini dari pelatih asal Belanda, Robert Maaskant.

Dalam sebuah podcast yang disiarkan oleh Sportnieuws, Maaskant menilai euforia yang mengelilingi Skuad Garuda terlalu berlebihan.

Menurutnya, di kancah sepak bola internasional, Indonesia bukanlah tim yang sering diperhatikan.

"Kami hampir tidak mengenal mereka, jarang sekali melihat mereka bermain. Sensasinya terlalu dibesar-besarkan," ujar Maaskant di podcast "De Maaskantine".

Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Bahrain, Polisi Larang Penggunaan Flare!

Naturalisasi dan Harapan yang Berlebihan?

Salah satu kritik utama Maaskant adalah kebijakan naturalisasi pemain keturunan Belanda.

Ia beranggapan bahwa banyak pemain ini memilih membela Indonesia karena mereka tidak memiliki peluang menembus tim nasional Belanda. 

"Jujur saja, kalau mereka punya kesempatan di timnas Belanda, mereka tidak akan memilih Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Sebut Timnas Indonesia Diisi Pemain Belanda, Sosial Media Pelatih Bahrain Digeruduk Warganet Tanah Air

Pernyataannya muncul setelah kekalahan telak Indonesia 1-5 dari Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Menurut Maaskant, meskipun Indonesia aktif menaturalisasi pemain, perubahan kualitas tim tidak bisa terjadi secara instan.

"Sepak bola tidak bisa berubah dalam semalam," tegasnya.

Baca Juga: Bukan Karena Main Tanpa Hati, Ini Alasan Sebenarnya Mees Hilgers Kerap Cedera Saat Perkuat Timnas Indonesia

Siapa Robert Maaskant?

Maaskant bukan sosok asing di dunia sepak bola Belanda.

Pelatih kelahiran Schiedam, 10 Januari 1969, ini punya pengalaman panjang menangani berbagai klub seperti RBC Roosendaal, Go Ahead Eagles, Willem II, MVV Maastricht, NAC Breda, hingga FC Groningen.

Saat ini, ia melatih Helmond Sport.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Soha VN