Pep Guardiola Geram Suporter Manchester United Selalu Nyanyikan Chants Hinaan Ibu Phil Foden
INDOZONE.ID - Pep Guardiola merasa geram ketika mendengar nyanyian chants dari penggemar Manchester United yang menghina ibunda Phil Foden saat pertandingan Derby Manchester tadi malam.
Diketahui, pertandingan Derby Manchester yang mempertemukan Manchester United vs Manchester City pada Minggu (6/4/2025) harus berakhir anti-klimaks, dengan hasil imbang 0-0.
Kendati begitu, pertandingan Derby Manchester malam tadi harus dinodai dengan tindakan tidak terpuji dari para suporter Manchester United yang menyanyikan chants untuk menghina ibunda Phil Foden.
Dari hal itulah, pelatih Man City Pep Guardiola merasa geram dengan nyanyian hinaan terhadap ibunda Phil Foden.
Dalam wawancaranya seusai pertandingan, Guardiola mengutuk tindakan para suporter United.
"Sangat tidak berkelas. Namun, bukan United, melainkan orang-orangnya [para pendukung], Anda tahu? Kami sangat terekspos dalam dunia sepak bola – terutama manajer, pemilik, dan pemain sepak bola. Sejujurnya, saya tidak mengerti pikiran orang-orang yang melibatkan ibu Phil, itu adalah kurangnya integritas, kelas, dan mereka seharusnya malu," kata Guardiola dalam wawancaranya seusai pertandingan yang dikutip dari The Guardian pada Senin (7/4/2025).
Manchester City sendiri cukup terkejut dan merasa muak dengan nyanyian-nyanyian tersebut dan beberapa orang terlibat.
Sementara itu, Manchester United sendiri telah mengutuk seluruh nyanyian-nyanyian kasar yang ditunjukkan kepada pemain.
Dari hasil imbang tersebut membuat City harus tertinggal di posisi kelima dengan koleksi 52 poin, di bawah Chelsea yang berada di peringkat keempat.
Fokus utama Pep Guardiola saat ini hanyalah membawa The Citizens lolos ke Liga Champions musim depan.
"Tujuh pertandingan, Crystal Palace [berikutnya], teruslah maju. Saya lebih suka meraih 10 poin atau 12 poin lagi, tetapi begitulah adanya. Ini Old Trafford, selalu sulit. Kami berjuang dan kami ada di sana. Para pemain memberikan segalanya. Kami harus menyerang dengan lebih lancar," ujar mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu menambahkan.
Guardiola tidak terlalu khawatir tentang yang akan terjadi di musim depan, tetapi ia justru menyoroti proses recovery pemain jelang pertandingan melawan Crystal Palace, Everton, Aston Villa dan pertandingan semifinal FA Cup melawan Nottingham Forest.
"Saat ini saya tidak khawatir tentang musim depan, saya hanya khawatir tentang pemulihan, Crystal Palace, Everton, Aston Villa, dan semifinal Piala FA [melawan Nottingham Forest]," tutur legenda Barcrelona medio 1990-2001 itu memaparkan.
"Akan lebih baik jika menang, tetapi Old Trafford adalah Old Trafford dan United adalah tim transisi. Kami ingin membangun serangan dan prose tidak baguss yang baik dan kami bertahan dengan sangat baik. Mereka berbahaya ketika kami kehilangan bola di posisi yang bagus," ujar pelatih berkepala plontos itu melanjutkan.
Dari hasil imbang tersebut, United masih tertahan di posisi ke-13 klasemen sementara Liga Inggris.
Dalam wawancaranya, Ruben Amorim menegaskan untuk menjadikan Manchester United sebagai tim yang kompetitif untuk waktu jangka pendek.
Baca Juga: Jay Idzes Bersinar Lawan Lecce, Media Italia: Saatnya Tantangan Lebih Besar!
"Saya dapat mengatakan bahwa kami ingin menjadi kompetitif dalam waktu yang singkat tetapi untuk benar-benar mendominasi lawan seperti itu akan membutuhkan banyak waktu,” kata Ruben Amorim dalam konferensi persnya seusai pertandingan.
"Kami harus menggunakan senjata yang berbeda. Dengan cara bermain seperti itu [mendominasi bola] City mungkin adalah tim terbaik di dunia. Jika Anda membandingkan pertandingan ini dengan Arsenal, kami memiliki beberapa momen yang kami lakukan lebih baik hari ini berbeda. Kami membaik. Dengan bermain seperti ini mereka bermain untuk waktu yang lama," tutur eks pelatih Sporting CP itu menambahkan.
"Saya sedang terburu-buru, karena kami sangat menderita. Semua orang di sini sangat menderita dengan semua perubahan ini dan kami harus menunjukkan sesuatu tahun depan, jadi segera," kata Amorim menutup wawancara.
Saat peluit akhir dibunyikan, aksi duduk yang diselenggarakan oleh kelompok tahun 1958 untuk memprotes kepemilikan keluarga Glazer dihadiri oleh beberapa ratus penggemar United.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian