Kamis, 05 JUNI 2025 • 08:45 WIB

Sempat Jadi Cemoohan Warganet, Garuda Academy Kini Mulai Disambut Baik Masyarakat

Author

Erick Thohir saat beri sambutan pembuka di KLB PSSI 2025 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Pusat (Victor Median/INDOZONE)

INDOZONE.ID - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, baru-baru ini mengungkapkan, Garuda Academy disambut positif oleh masyarakat, meskipun awalnya sempat dicibir.

Hal itu diungkapkan Erick Thohir dalam pidato pembuka Kongres Biasa PSSI 2025, yang dilaksanakan di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Pusat pada Rabu (4/6/2025) siang WIB.

Dalam pidatonya itu, Erick Thohir menyampaikan, PSSI mendirikan Garuda Academy karena adanya keyakinan, akademi tersebut bisa melahirkan pemain muda berbakat di Indonesia, pada masa mendatang.

Menurut Erick Thohir, dengan didirikannya Garuda Academy, diharapkan ada regenerasi bagi Timnas Indonesia di masa depan. Sebab, dalam pembinaan usia muda harus adanya kontinuitas.

Baca Juga: Di Kongres Biasa PSSI, Erick Thohir Minta Untuk Tidak Berpuas Diri dengan Kemajuan Sepak Bola Indonesia

Pembukaan Garuda Academy.

"Kita juga ciptakan Garuda Academy, memang awalnya saya juga mendapat cemoohan netizen. Ini bikin Garuda Academy apalagi, nggak cukup ada akademi-akademi. Salah, Garuda Academy kita lahirkan karena kita percaya," ujar Erick Thohir dalam pidatonya.

"Kontinuitas yang ada di ruangan ini dan ke depan, karena human capitalnya, karena manusianya. Artinya apa? Kita harus terus melahirkan apa? New leadership, generasi muda. Tidak bisa kita terus. Jadi sepak bola itu dari generasi ke generasi, bukan generasi kita. Tetapi dari generasi ke generasi. Artinya apa? Human capital menjadi penting," lanjutnya.

Erick Thohir mengatakan, saat ini sudah ada ratusan yang mendaftar di Garuda Academy. Namun, yang diterima hanya 105 orang saja.

Selain itu, pemilik klub Liga Inggris, Oxford United itu juga mengatakan, kurikulum yang diberikan di Garuda Academy juga didukung FIFA dan juga AFC.

Baca Juga: Posisi China Berada di Ujung Tanduk, Zhang Yuning Tegaskan Kemenangan Lawan Indonesia Jadi Harga Mati

"Terima kasih sekali lagi, karena tidak mungkin tadi sebuah organisasi tidak ada human capitalnya dan ini terbuka, bukan hanya untuk PSSI, tetapi untuk ASPROV, untuk klub dan nanti yang terbaik akan kami sekolahkan di manajemen olahraga terbaik di dunia. Untuk kembali ke Indonesia bantu kita," ujar pria berusia 55 tahun itu memaparkan.

Erick Thohir juga berharap, stakeholder seperti ASPROV dan pihak klub, bisa bekerja sama untuk bisa memajukan Garuda Academy. 

"Saya berharap Garuda Academy di tahun kedua nanti. Banyak juga dari PSSI, manajemen,  saya lihat namanya nggak banyak yang masuk. Saya berharap dari klub, ASPROV ayo, mumpung ada dan mumpung kita dipercaya, diberi kesempatan dan modulnya ini standar internasional, dan yang terbaik dapat beasiswa," imbuhnya. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan