Rabu, 28 FEBRUARI 2024 • 16:55 WIB

UNJ dan UNY Digandeng PB Persani untuk Bentuk Standar Pemilihan Atlet Senam Berbakat

Author

Para atlet senam muda yang mewakili Provinsi DKI Jakarta pada PON XXI di Papua.

INDOZONE.ID - PB Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) menggandeng dua perguruan tinggi untuk menetapkan standar seleksi atlet senam berbakat yang akan memperkuat prestasi tim Indonesia dalam ajang internasional.

"Kami bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam talent scouting untuk menetapkan standar seleksi atlet berbakat," ujar Sekjen PB Persani, Sri Sundari Kencana Ayu, Rabu (28/2/2024).

Kerjasama ini, kata Sundari, merupakan bagian dari upaya PB Persani untuk mempersiapkan atlet muda yang dapat dikembangkan menjadi unggulan senam Indonesia untuk bersaing di tingkat global.

Baca Juga: Atlet Seluncur Ini Terbukti Positif Doping Usai Menyantap Kue yang Dibuat Kakeknya

Sri Sundari juga menjelaskan bahwa kerjasama dengan UNJ dan UNY telah membentuk tim talent scouting di bawah pimpinan mantan atlet Herman Caniago, melibatkan profesor dan pakar dari kedua universitas.

Tim ini, lanjut dia telah merancang format seleksi atlet yang berkompetisi di ajang nasional seperti Indonesia Open.

Atlet berbakat yang terpilih akan dipersiapkan untuk berkompetisi di level internasional, dengan kriteria seleksi yang mempertimbangkan aspek seperti tinggi badan, indeks massa tubuh, dan kemampuan mobilitas.

Baca Juga: Atlet Lifter Indonesia, Lisa Rumbewas Tutup Usia

"Jadi tim talent scouting ini merancang aturan dasar atau persyaratan bagi seorang atlet untuk dibina lebih lanjut. Misalnya tinggi badan yang tidak boleh terlalu tinggi untuk mobilitas atau kelincahan, masa index tubuh, dan sebagainya," ujarnya.

Mereka yang terpilih akan mendapatkan fasilitas sesuai dengan program pembinaan dan regenerasi atlet yang didukung oleh pemerintah.

Selain itu, PB Persani juga memperkenalkan senam ke sekolah dasar sebagai langkah awal untuk mengembangkan bakat atlet senam sejak usia dini, sejalan dengan inisiatif Kemenpora untuk memasukkan senam ke dalam kurikulum sekolah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA