Jumat, 02 AGUSTUS 2024 • 07:45 WIB

3 Rekor Buruk Dipecahkan Indonesia Pada Cabang Bulutangkis Sepanjang Sejarah Olimpiade

Author

Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto.

INDOZONE.ID - Seluruh pecinta bulutangkis Indonesia saat ini merasakan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.

Bagaimana tidak, Indonesia yang mengirimkan 6 wakil untuk turun di Olimpiade Paris 2024 kini tinggal menyisakan 2 wakil saja di babak gugur.

Berikut ini 3 rekor buruk wakil Indonesia pada cabang bulutangkis di Olimpiade Paris 2024:

1, Tim Indonesia Hanya Meloloskan 2 Wakil dari Babak Penyisihan

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, gagal melangkah ke babak perempat final Olimpiade 2024 Paris.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Lolos 16 Besar, Gregoria Banjir Dukungan Netizen!

Sejak cabang bulutangkis diselenggarakan di olimpiade Atlanta pada 1992, Indonesia selalu mengirimkan banyak wakil melaju dari babak penyisihan

Pada Olimpade 1992 di Barcelona, Indonesia meloloskan 8 wakil di babak penyisihan, di Olimpiade 1996 Atlanta, Indonesia meloloskan 9 wakil, di Olimpiade 2000 Sydney, Indonesia berhasil meloloskan 10 wakil dan di Olimpiade 2004 di Athena, Indonesia berhasil mengirimkan 7 wakil lolos dari babak penyisihan.

Di olimpiade 2008 Beijing Indonesia berhasil meloloskan 7 wakil, di Olimpiade 2012 London, Indonesia berhasil meloloskan 5 wakil, di Olimpade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia berhasil meloloskan 4 wakil, dan di Olimpiade Tokyo tahun 2000, Indonesia berhasil mengirimkan 6 wakil dari babak penyisihan.

Tercatat ada 6 wakil Indonesia berlaga pada Olimpiade Paris 2024 kali ini, dari 7 wakil tersebut hanya 2 yang lolos, yaitu Fajar/Rian di ganda putra, dan Gregoria di tunggal putri.

Sementara 5 wakil tersisa yaitu Ginting, Jojo (ganda putra) Rinov/Phita (ganda campuran), dan Apriani/Fadia (ganda putri) gagal lolos ke babak selanjutnya dan menjadi perolehan terburuk bagi tim bulutangkis Indonesia sepanjang sejarah Olimpiade.

Baca Juga: Gaya Santai Atlet Penembak Turki Ini Hasilkan Medali Perak di Olimpiade Paris 2024

2. Pertama Kali Dalam Sejarah Tunggal Putra Tidak Lolos ke Babak 16 Besar

Anthony Ginting kalah dari Kenta Nishimoto dalam babak pertama Indonesia Open 2024.

Sejak Olimpiade 1992 di Barcelona, Indonesia selalu meloloskan wakil dari babak penyisihan dan lolos ke babak 16 besar.

Pada Olimpiade 1992 Barcelona, Indonesia meloloskan Hermawan Susanto, Ardy Wiranata, dan Alan Budikusuma.

Olimpiade 1996 Atlanta, Indonesia meloloskan Alan Budikusuma, Haryanto Arbi, dan Joko Supriyanto. Olimpiade 2000 Sydney, Indonesia meloloskan Hendrawan, Marleve Maniaky, dan Taufik Hidayat ke babak 16 besar.

Pada Olimpiade 2004 Athena, Indonesia meloloskan Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro. Olimpade 2008 Beijing, Indonesia meloloskan Soni Dwi Kuncoro.

Olimpiade 2012 London, Indonesia meloloskan Taufik Hidayat, dan Simon Santoso. Pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia meloloskan Tommy Sugiarto.

Olimpiade 2020 Tokyo, Indonesia meloloskan Antony Ginting, dan Jonathan Christie ke babak 16 besar

Pada Olimpiade 2024 Paris kali ini Indonesia membuat sejarah gagal meloloskan wakil ke babak selanjutnya, setelah di pertandingan terakhir Antony Ginting kalah dari wakil tuan rumah Prancis Toma Junior Popov dalam rubber set 19-21, 21-17, 15-21, dan Jonathan Christie kalah dari Tunggal India, Lakshya Sen dalam 2 set langsung 18-21,12-21

3. Pertama Kali Dalam Sejarah Ganda Campuran Indonesia Tidak Lolos ke Perempat Final

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, gagal melangkah ke babak perempat final Olimpiade 2024 Paris.

Meskipun olahraga bulutangkis pertama kali dipertandingkan untuk perebutan medali pada tahun 1992, Nomor ganda campuran baru dipertandingkan pada olimpiade 1996 di Atlanta. Indonesia selalu mengirimkan perwakilan lolos dari babak penyisihan dan melaju ke babak 8 besar.

Pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Indonesia meloloskan Flandy Limpele/Riseu Rosalina, Trikus Heryanto/Minarti Timur. Olimpiade 2000 Sydney, Indonesia meloloskan Tri Kusharjanto/Minarti Timur, Bambang Suprianto/Zalin Resiana.

Olimpiade 2004 Athena, Indonesia meloloskan Nova Widianto/Vita Marissa, pada Olimpiade 2008 di Beijing, Indonesia meloloskan Nova Widianto/Liliyana Natsir, Flandy Limpele/Vita Marissa.

Olimpiade 2012 London, Indonesia meloloskan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir, di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia meloloskan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Debby Susanto, dan di Ollimpiade 2020 di Tokyo, Indonesia meloloskan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Pada Olimpiade 2024 Paris kali ini Indonesia membuat sejarah dengan tidak meloloskan satupun wakil ganda campuran ke babak Perempat Final setelah pasangan Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari menyerah dari wakil tuan rumah asal Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue dengan skor 13-21,15-21.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Olympics.com