Sabtu, 10 AGUSTUS 2024 • 13:59 WIB

Petinju Imane Khelif Menjadi Korban Penyerangan dan Bullying di Olimpiade Paris 2024

Author

Petinju Imane Khelif yang memenangkan medali emas di Oimpiade Paris 2024. (REUTERS/Peter Cziborra)

INDOZONE.ID - Imane Khelif, petinju berbakat asal Aljazair, baru-baru ini menarik perhatian dunia dengan kemenangannya di Olimpiade Paris 2024.

Namun, di balik prestasinya tersebut, Khelif harus menghadapi berbagai tantangan yang tidak hanya datang dari ring tinju, tetapi juga dari luar arena.

Kontroversi mengenai kelayakan gender dan serangan pribadi yang dialaminya menjadikan perjalanannya menuju medali emas semakin sulit.

Namun, dengan tekad yang kuat, Khelif membuktikan bahwa ia mampu mengatasi semua rintangan dan menunjukkan kepada dunia siapa dirinya yang sebenarnya.

Petinju asal Aljazair, Imane Khelif, yang terlibat dalam kontroversi gender di Olimpiade, mengungkapkan bahwa kemenangan medali emas di Olimpiade Paris pada Jumat, 9 Agustus 2024 adalah jawaban terbaik atas "serangan" dan "bullying" yang ia alami. Ia menegaskan, "Saya adalah wanita seperti wanita lainnya."

Baca Juga: Imane Khelif Menang Cepat atas Angela Carini, IOC Jadi Sorotan Publik Figur Karena Adanya Masalah Gender

Khelif tampil dengan memenangkan final kelas 66kg putri di Roland Garros. Selama dua minggu terakhir, ia menjadi sorotan media di ibu kota Prancis tersebut. Bersama petinju Taiwan, Lin Yu-ting, yang akan bertarung di final kelas 57kg putri.

Khelif sebelumnya didiskualifikasi dari kejuaraan dunia tahun lalu karena gagal dalam tes kelayakan gender.

Namun, mereka berdua diizinkan untuk berkompetisi di Paris, yang akhirnya menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam Olimpiade kali ini.

Setelah menerima telepon dari Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, Khelif yang berusia 25 tahun dengan bangga mengatakan kepada beIN Sports, "Saya menjadi korban bullying dan kampanye gender yang sangat keras, dan ini adalah balasan terbaik bagi mereka."

Baca Juga: Profil dan Biodata Imane Khelif Petinju Wanita yang Dituding Transgender

Dengan medali emas menggantung di lehernya, Khelif ditanya dalam konferensi pers yang penuh sesak mengenai kontroversi kelayakan yang membayangi keikutsertaannya di Olimpiade.

"Saya sepenuhnya memenuhi syarat untuk berkompetisi, saya adalah wanita seperti wanita lainnya. Saya lahir sebagai wanita, hidup sebagai wanita, dan berkompetisi sebagai wanita," ujarnya. "Mereka adalah musuh kesuksesan," tambahnya.

Kemenangan Imane Khelif di Olimpiade Paris tidak hanya menjadi bukti ketangguhan dan kemampuannya sebagai atlet, tetapi juga sebagai seorang wanita yang berani melawan segala bentuk diskriminasi dan prasangka.

Dengan medali emas yang kini menghiasi lehernya, Khelif telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk tetap teguh dalam menghadapi berbagai cobaan.

Ia menunjukkan bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari medali yang diraih, tetapi juga dari keberanian untuk melawan segala bentuk ketidakadilan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com