INDOZONE.ID - Megawati Hangestri, bintang voli asal Indonesia, resmi mengakhiri perjalanannya bersama Daejeon Jeonggwanjang Red Sparks.
Ia memutuskan tidak memperpanjang kontraknya setelah bermain dalam V-League (Liga Voli Profesional Korea Selatan) sejak 2023.
"Megawati Hangestri sangat bahagia selama dua musim bersama Red Sparks sehinga dia sangat ingin memperbaharui kontraknya. Namun Mega memutuskan untuk tidak mengikuti draft kuota Asia Musim depan," ucap perwakilan Red Sparks, dilansir dari Naver, Rabu (9/4/2025).
Keputusan Mega tidak memperpanjang kontrak disebut karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama sang ibu di Indonesia. Apalagi, kondisi kesehatan sang ibu yang memburuk.
"Kesehatan Ibunya yang buruk membuatnya menyerah untu bertahan di Liga Voli Korea karena dia ingin merawatnya," kata perwakilan Red Sparks.
Ia pun memutuskan untuk memilih tim dengan musim kompetisi lebih pendek ketimbang Liga Voli Korea, agar dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan ibunya.
Mega mengungkapkan, bahwa waktu bersama sang ibu sangat berharga meski sangat bahagia bermain di V-League.
Baca Juga: Menggebrak V.League! Ran Takahashi dan Suntory Sunbirds Siap Panaskan Bola Voli Jepang
"Karier saya sebagai atlet memang penting, tetapi keluarga tetap yang utama. Saya bisa kembali ke Korea dan bermain kapan saja, tetapi karena ibu saya tinggal sendirian, saya pikir yang utama sekarang adalah segera kembali dan merawat beliau," ungkap Megawati Hangestri.
Mega pun resmi meniggalkan Korea Selatan melalui Bandara Internasional Incheon. Dia pulang ke Tanah Air pada Kamis (10/4/2025), pagi hari.
Dalam wawancara dengan media setempat, Mega juga meyampaikan rasa bahagianya karena dapat bermain di liga voli Korea, bahkan tergabung di salah satu klub voli ternama Korea, Red Sparks.
"Saya sangat bersyukur bisa bermain di Korea Selatan dua tahun. Awalnya saya banyak khawatir apakah saya bisa tampil baik di sini, tetapi akhirnya saya bisa menyelesaikannya dengan baik dan senang karena banyak orang mengenal saya," tutur Mega.
Sang pelatih, Koh Hee Jin, bersama dengan asisten pelatih, Lee Kang Joo, serta staf tim lainnya juga terlihat mengantar Mega hingga Bandara.
Koh Hee Jin terlihat tidak dapat menahan kesedihannya, ia menangis sembari menggenggam tangan Mega.
Dia mengungapkan rasa kesedihan yang mendalam atas kepergian Mega. Ia pun memberikan pujian kepada Mega atas kontribusinya selama tergabung dengan Red Sparks.
"Dia bukan hanya hebat secara kemampuan, tetapi juga pemain yang selalu mementingkan tim dengan kepribadian yang luar biasa," kata Koh Hee Jin.
Ia turut menyampaikan, bahwa bermain voli bersama Mega merupakan kenangan seumur hidup yang tidak akan terlupakan.
Menurutnya, ini bukan lagi persoalan menang atau kalah, tetapi bagaimana Mega memberikan kontribusi luar biasa sebagai pemain voli di klub asuhannya.
Bahkan, Koh Hee Jin juga mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama kembali dengan Mega di masa depan selama masih menjadi pelatih.
"Jika sistem liga berubah menjadi sistem free agent, selama saya masih menjadi pelatih, saya pasti ingin bekerja sama lagi dengan Mega. Terima kasih karena selalu memperlakukan saya seperti seorang ayah. Saya sayang Anda" tuturnya.
Baca Juga: Pevoli Doni Haryono Beri 'Clue' Mengejutkan: Bakal Jadi Atlet Voli di Luar Indonesia?
Megawati tergabung dengan Red Sparks sebagai pemain kuota Asia pada musim lalu (2023-2024) dan lansung tampil cemerang sebagai penyerang utama tim.
Pada musim pertamanya (2023-2024), ia membawa Red Sparks kembali ke Spring Volleyball atau Babak Playoff setelah tujuh tahun absen.
Mega juga mengantarkan Red Sparks ke final untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir pada musim ini (2024-2025).
Selama bermain dua musim dalam V-League, Mega menjadi penyerang utama atau opposite spiker Red Sparks. Mega pun berhasil mengungguli pemain asing non-Asia lain, seperti Vanja Bukiric, pemain voli asal Serbia.
Perfoma Mega yang konsisten, menjadikannya sebagai salah satu penyerang utama terbaik di V-League selama dua musim terakhir.
Dengan pencapaian luar biasa di dalam dan luar lapangan, Mega tidak hanya menorehkan sejarah pribadi, tetapi juga meninggalkan warisan besar bagi V-League dan penggemar voli di Asia.
Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Naver