INDOZONE.ID - Latihan fungsional telah menjadi salah satu tren terbaru dalam dunia kebugaran, menawarkan pendekatan yang lebih holistik terhadap pelatihan fisik.
Berbeda dengan latihan tradisional yang seringkali berfokus pada isolasi otot, latihan fungsional menekankan pada gerakan yang meningkatkan kekuatan dan koordinasi tubuh dalam situasi kehidupan sehari-hari. Mari kita bahas apa itu latihan fungsional, manfaatnya, serta mengapa tren ini semakin populer.
Apa Itu Latihan Fungsional?
Latihan fungsional adalah jenis latihan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih efisien dan aman.
Berbeda dengan latihan konvensional yang mungkin fokus pada latihan isolasi otot, latihan fungsional melibatkan gerakan yang melibatkan banyak kelompok otot dan sendi sekaligus. Contoh gerakan fungsional meliputi squat, lunges, dan push-ups, yang meniru gerakan alami tubuh.
Baca Juga: Dewa United Masih Puncaki Klasemen Sementara IBL 2025
Manfaat Latihan Fungsional
1. Peningkatan Keseimbangan dan Koordinasi
Latihan fungsional membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi dengan melibatkan berbagai kelompok otot secara bersamaan. Ini dapat membantu mencegah cedera dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam menangani berbagai aktivitas sehari-hari.
2. Penguatan Otot Inti
Banyak latihan fungsional memerlukan stabilisasi dari otot inti, yang dapat membantu memperkuat otot perut dan punggung bawah. Kekuatan inti yang baik sangat penting untuk postur yang sehat dan pencegahan nyeri punggung.
3. Fungsionalitas dalam Kehidupan Sehari-hari
Latihan fungsional dirancang untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melakukan gerakan sehari-hari. Dengan melatih tubuh dalam pola gerakan alami, Anda dapat merasa lebih kuat dan lebih bertenaga dalam aktivitas sehari-hari seperti membawa belanjaan atau naik tangga.
4. Kesehatan Jantung dan Kardio
Banyak latihan fungsional juga memiliki elemen kardio, seperti burpees atau jumping jacks, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan daya tahan.
Baca Juga: Jeka Saragih 'Tidur' Kena Hook Yoo Joo Sang di UFC 316
Mengapa Latihan Fungsional Menjadi Populer?
Latihan fungsional semakin populer karena pendekatannya yang menyeluruh dan relevansi dalam kehidupan sehari-hari. Tren ini menawarkan metode latihan yang tidak hanya memperbaiki kekuatan dan kebugaran tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Banyak orang mencari bentuk latihan yang tidak hanya efektif di gym tetapi juga dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari mereka. Selain itu, latihan fungsional sering kali memerlukan sedikit peralatan atau hanya menggunakan berat badan sendiri, menjadikannya pilihan yang fleksibel dan dapat diakses oleh berbagai kalangan.
Ini membuatnya menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mungkin tidak memiliki akses ke fasilitas gym atau peralatan berat.
Cara Memulai Latihan Fungsional
Untuk memulai latihan fungsional, Anda tidak memerlukan peralatan canggih. Anda dapat melakukan banyak latihan fungsional menggunakan berat badan sendiri di rumah atau di luar ruangan.
Cobalah untuk memasukkan gerakan seperti squat, plank, dan lunges ke dalam rutinitas latihan Anda. Jika Anda baru memulai, pertimbangkan untuk bekerja dengan pelatih pribadi atau mengikuti kelas yang dirancang khusus untuk latihan fungsional agar mendapatkan teknik yang benar dan memaksimalkan manfaat latihan.
Masa Depan Latihan Fungsional
Dengan semakin banyaknya orang yang mencari pendekatan latihan yang efektif dan berfokus pada kesehatan secara keseluruhan, latihan fungsional diperkirakan akan terus menjadi tren yang berkembang.
Dengan inovasi dan penyesuaian yang berkelanjutan dalam metode pelatihan, latihan fungsional berpotensi menjadi bagian penting dari kebiasaan kebugaran di masa depan.
Memahami dan menerapkan latihan fungsional dapat membantu Anda meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan kebugaran secara keseluruhan, serta memberikan manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal