Sekitar waktu yang sama, ia mengonfirmasi kepada Gala France bahwa ia tengah menjalin hubungan selama tur pers Grand Prix Monaco.
Kemenangan kejuaraan berturut-turut di GP3 dan Formula 2 membuat Charles Leclerc menjadi pilihan yang jelas untuk kursi F1 di Sauber pada tahun 2018.
Pada tahun 2009, Leclerc menjadi pemenang termuda kejuaraan gokart kadet Prancis. Dua tahun kemudian, Nicolas Todt, manajer Bianchi, merekrut Leclerc.
Ini adalah momen penting, karena tanpa dukungan Todt, Leclerc ragu keluarganya mampu mendukungnya.
Ia terus menikmati kesuksesan di kancah internasional, meskipun ia nyaris kehilangan beberapa gelar utama.
Pada tahun 2012 ia menjadi runner-up di seri KF2 Eropa dan kejuaraan dunia di bawah 18 tahun. Tahun berikutnya Max Verstappen mengalahkannya untuk meraih gelar juara dunia KZ1.
Meskipun demikian, Leclerc menunjukkan potensi yang jelas dan siap untuk naik ke mobil balap.
Sementara Verstappen langsung masuk ke F3, Leclerc mengambil langkah-langkah kecil di tangga F1.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: People.com