Bayu Gatra, melaporkan Askab PSSI Jember. (Z Creators/Arka Hatta)
INDOZONE.ID - Pemain sepakbola nasional Bayu Gatra, melaporkan Askab PSSI Jember. Terkait dugaan kasus pemalsuan data umur pemain yang ikut dalam kompetisi Piala Soeratin KU-13 di Jember.
Kata Bayu saat dikonfirmasi usai membuat laporan di Mapolres Jember, Sabtu siang, 11 November 2023 kemarin. Terungkapnya kasus ini, kata Bayu, diketahui sebelum pertandingan sepak bola antara Tim Satria Tama Rollas melawan Tim SSB Bayu Gatra di lapangan Desa Sumberanget, Kecamatan Ledokmbo, Jember, Kamis 9 November 2023 lalu.
"Saya melaporkan tentang adanya dugaan pemalsuan data di Kompetisi Piala Soeratin di Jember. Awal terungkapnya dugaan kasus ini, kebetulan SSB saya (Tim SSB Bayu Gatra) bertanding dan saya diberitahu oleh pelatih dna manajemennya. Saat saya datang kebetulan juga libur liga, ternyata di situ sudah terjadi gesekan. Katanya ada salah satu pemain ada yang menggunakan data orang lain," ujar Bayu saat dikonfirmasi Z Creators Arka Hatta.
Dari kejadian gesekan itu, lanjut Bayu, Sekjen PSSI Askab Jember menyampaikan jika ada protes untuk disampaikan ke Komisi Disiplin (Komdis) Askab PSSI Jember.
"Sudah saya jalankan semua, dan sudah membayar uang Rp 1,5 juta sesuai dengan regulasi, dan juga ketetapan yang sudah ditentukan. Akhirnya Komdis sudah mengeluarkan hasil keputusan, tapi di situ saya tidak puas, dan juga saya mengadakan banding. Itupun belum ada respon dari Komdis. Itu yang saya sesalkan," ujarnya.
Terkait kasus dugaan pemalsuan data yang dilaporkan, kata Pemain Sepak Bola Tim Madura United ini, dinilai sebagai sebuah tindakan fatal dan selalu berulang-ulang dilakukan.
"Jadi tidak baik dicontoh. Saya kemarin sudah lewat Komdis. Sebenarnya kan setelah komdis harus ada banding. Banding itu tidak direspon sampai detik ini. Jadi akhirnya saya melaporkan ke pihak kepolisian, bagaiamana ke depannya supaya ada jalan terbaik. Kalau didiamkan kan tidak ada solusi yang tepat dan yang terbaik bagaimana," ungkapnya kesal.
Bayu Gatra, melaporkan Askab PSSI Jember. (Z Creators/Arka Hatta)
Dari hasil yang dikeluarkan oleh Komdis, lebih lanjut pria yang mantan pemain Timnas Sepakbola Indonesia U-23 itu, dinilai juga tidak profesional.
"Hasil Komdisnya juga menurut saya sangat lucu. Kalau dia bicara tentang regulasi, tim yang sudah melakukan kesalahan selama pertandingan menggunakan pemain yang tidak sah, seharusnya di diskualifikasi. Ini di hasil Komdisnya tetap bisa bermain. Itukan lucu. Itu yang saya beratkan juga," ujarnya menegaskan.
Dengan adanya persoalan ini, Bayu menambahkan, pihaknya berharap kejadian serupa soal dugaan pemalsuan data pemain dapat dihentikan.
"Apalagi kita sekarang jadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Masak citra kita dirusak dengan hal-hal sepele seperti ini. Pencurian data orang lain itukan sudah fatal menurut saya. Harapan saya, sepak bola jember bersih, ini kan even resmi Piala Soeratin U-13 dan U-15 agendanya PSSI," tandasnya.
Terpisah menanggapi laporan polisi yang dilakukan Bayu Gatra, Ketua Askab PSSI Jember Try Sandy Apriana mengatakan pihaknya mempersilahkan dengan adanya laporan polisi yang ditujukan kepada pihaknya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators