Logo Liga Champions (uefa.com)
INDOZONE.ID - UEFA Champions League atau sering disingkat UCL adalah kompetisi antar klub benua eropa yang paling bergengsi.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1955, sudah ada sebanyak 23 klub dari negara-negara di eropa yang berhasil menjuarai ajang ini.
Real Madrid memegang gelar UCL terbanyak dengan 15 gelar, diikuti AC Milan (7), Bayern Munich, dan Liverpool (masing-masing 6), dan Barcelona (5).
Tentunya, klub dengan status klub besar-lah yang hampir bisa dipastikan mendominasi dan berpeluang meraih titel UCL tiap musimnya.
Namun, beberapa tim yang diremehkan, tim yang tidak terduga, dan tidak diunggulkan bukan tidak mungkin tidak bisa berbicara banyak di ajang UCL ini.
Bahkan, tim-tim yang biasa disebut tim underdog ini ada yang beberapa kali berhasil menjuarai Liga Champions.
Berikut adalah tim-tim underdog paling fenomenal yang berhasil melenggang hingga ke babak final UCL, bahkan berhasil menjuarainya:
Baca Juga: Juara Liga Champions, Real Madrid akan Umumkan Pengganti Toni Kroos dalam 2 Bulan, Siapakah Dia?
Pada UCL edisi 2003-04, Monaco berhasil melenggang hingga babak final untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Di babak penyisihan grup, mereka harus berhadapan dengan AEK Athena, PSV Eindhoven, dan Deportivo La Coruna.
Menariknya, Monaco berhasil menjuarai grup, walaupun di grup tersebut ada raksasa Belanda, PSV. Setelah menuntuaskan babak grup dengan cukup sempurna, Monaco pun lolos ke fase babak gugur.
Di fase babak gugur, Monaco berturut-turut menghadapi Lokomotiv Moscow, Real Madrid, dan Chelsea di babak gugur. Sudah bisa dipastikan, Real Madrid dan Chelsea adalah lawan terberat Monaco dalam perjalanan mereka menuju babak final.
Setelah berhasil mengalahkan Lokomotiv Moscow di babak 16 besar, akhinya saat tersulit Monaco pun datang, di mana mereka harus melawan raksasa spanyol Real Madrid. Secara mengejutkan, Monaco berhasil mengalahkan Real Madrid dengan aggregate 5-5, di mana Monaco berhak lolos dari aturan gol tandang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian