Namun, kegembiraan itu tak berlangsung lama. Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022, dan Mancini pun memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Tak lama setelah itu, ia menerima tawaran untuk melatih timnas Arab Saudi. Di negara Timur Tengah ini, Mancini dihadapkan pada tantangan yang sama sekali berbeda.
Ia harus beradaptasi dengan budaya sepak bola yang unik dan membangun tim yang kompetitif di tengah persaingan yang ketat di Asia.
Mancini dikenal sebagai pelatih yang memiliki kemampuan untuk membangun tim yang solid dan disiplin. Ia juga piawai dalam merancang taktik yang efektif.
Namun, salah satu kritik yang sering ditujukan kepadanya adalah ketidakmampuannya untuk mempertahankan kesuksesan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Community Shield: Tradisi Pembuka Premier League yang Penuh Sejarah dan Kontroversi
Selain itu, Mancini juga kerap dianggap terlalu emosional dan mudah terpancing oleh tekanan.
Masa depan Roberto Mancini masih menjadi tanda tanya. Apakah ia akan berhasil membawa Arab Saudi meraih prestasi yang lebih baik? Atau apakah ia akan kembali ke Eropa untuk mencari tantangan baru?
Namun hal yang pasti, Mancini tetap menjadi sosok yang menarik untuk diikuti. Kisah kariernya yang penuh lika-liku ini akan terus menginspirasi banyak orang, baik di dalam maupun di luar dunia sepak bola.
Sebagai penutup, perjalanan Roberto Mancini menggambarkan dedikasi dan semangat yang tak tergoyahkan dalam dunia sepak bola.
Dari kesuksesan di Serie A hingga pencapaian di Premier League dan tantangan baru di Arab Saudi, Mancini terus menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan berinovasi.
Meski masa depan masih penuh misteri, kariernya yang berliku tetap menjadi inspirasi, mengingatkan kita bahwa di balik setiap pencapaian ada usaha dan perjalanan yang penuh warna.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BBC Sport, Robertomancini.com