Pujian Marco van Basten Untuk Tijjani Reijnders: Dia Gelandang Terbaik Dunia Saat ini!

Gaya Tijjani Reijnders saat pertandingan AC Milan vs Genoa di San Siro

INDOZONE.ID - Legenda AC Milan, Marco van Basten baru-baru ini puji kualitas Tijjani Reijnders usai tunjukkan performa impresifnya bersama AC Milan sejauh musim ini.

Diketahui, Reijnders sendiri kini menjelma sebagai salah satu pemain penting bagi Rossoneri sejak didatangkan dari AZ Alkmaar pada musim panas 2023 lalu.

Torehan 11 gol dan 7 assist dalam 71 pertandingan bersama Milan telah mempertegas bahwa kakak Eliano Reijnders itu menjadi sosok sentral di lini tengah klub yang bermarkas di San Siro itu.

Bahkan, musim ini saja ia telah mencetak 7 gol dan 3 assist dalam 21 pertandingan bersama tim besutan Paulo Foncesca itu.

Baca Juga: Mykhailo Mudryk Terjerat Kasus Doping, Pelatih Enzo Maresca: Ini Bukan Akhir Kariernya!

Marco van Basten (tengah) bersama dengan Ruud Gullit (kiri) dan Frank Rijkaard (kanan)

Dari catatan fantastisnya itulah membuat penyerang legendaris AC Milan, Marco van Basten kagum dengan permainan yang ditunjukkan oleh pemain berusia 26 tahun itu.

Bahkan, mantan pemain berusia 60 tahun itu tak segan untuk menyebut eks pemain binaan PEC Zwolle tersebut sebagai salah satu gelandang terbaik dunia saat ini.

Hal itu diungkapkan oleh Van Basten dalam wawancaranya bersama media Italia, Gazzeta Dello Sport baru-baru ini.

"Reijnders salah satu gelandang terbaik di dunia? Ya, dia memang salah satu yang terbaik saat ini," kata Marco van Basten yang dikutip dari Gazzeta Dello Sport pada Kamis (19/12/2024).

Lebih lanjut, legenda AC Milan medio 1987-1995 itu mengaku merasa terkejut melihat putra dari legenda PEC Zwolle, Martin Reijnders itu berkembang cukup pesat sejak kepindahannya ke AC Milan pada musim panas 2023 lalu.

Baca Juga: Barcelona Ultimatum Frenkie de Jong dan Ronald Araujo untuk Sepakati Kontrak Baru atau Dijual

"Awalnya cukup mengejutkan melihat dia bisa berkembang sejauh ini. Di AZ, dia bermain cukup baik, tetapi tidak ada yang terlalu istimewa," ujar mantan pemain Ajax medio 1981-1987 itu melanjutkan