Namun, kesempatan untuk Timnas Indonesia masih terbuka karena tim peringkat ketiga dan keempat akan tetap mendapat kesempatan melalui babak kualifikasi keempat.
Jika berhasil lolos, ini akan menjadi penampilan perdana Indonesia di Piala Dunia sejak terakhir kali tampil pada 1938.
Kala itu, Indonesia, yang masih bernama Hindia Belanda, harus angkat koper lebih awal usai dibantai Hungaria dengan skor telak 6-0.
Patrick Kluivert dan Louis van Gaal saat Barcelona menjuarai La Liga (X/@90sfootball)
Kehadiran Kluivert dan Van Gaal di Timnas Indonesia tentu menjadi perhatian.
Keduanya sudah saling mengenal sejak lama dan memiliki sejarah yang panjang saat bekerja sama.
Mereka pernah berbagi kesuksesan saat membela Ajax dan Barcelona, di mana Van Gaal menjadi pelatih yang membawa Kluivert mencapai karier emasnya sebagai pemain.
Di bawah asuhan Van Gaal, Kluivert mencatatkan lebih dari 200 pertandingan dengan torehan 106 gol.
Baca Juga: Menilik Calon Pengganti STY di Timnas Indonesia: Van Gaal Dirtek, Kluivert Pelatih Kepala?
Selain itu, mereka juga bekerja sama di Timnas Belanda, termasuk menjadi staff pelatih di Piala Dunia 2014 ketika Van Gaal berhasil membawa Belanda meraih peringkat ketiga.
Kini, reuni keduanya membawa mereka ke misi baru untuk mengantar Timnas Indonesia mencetak sejarah untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan di Amerika, Kanada, dan Meksiko.
Mengemban tanggung jawab yang besar, Kluivert dan Van Gaal dihadapkan pada ujian yang tidak akan mudah.
Namun, dengan pengalaman keduanya sebagai pemain dan pelatih yang sukses di Eropa, harapan fans Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia kembali membuncah.
Jika misi ini berhasil, ini akan menjadi pencapaian bersejarah yang sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia setelah menunggu selama 88 tahun.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Marca