Carragher juga menyoroti kemungkinan munculnya tekanan dari internal manajemen Arsenal.
Ia menyebutkan, petinggi klub akan berada dalam situasi sulit apabila kembali mengakhiri musim tanpa gelar.
Di satu sisi, mereka menghargai kontribusi Arteta dalam membentuk fondasi tim yang kuat. Namun di sisi lain, ekspektasi untuk meraih trofi semakin tak terbendung.
Pada laga melawan Liverpool, Arsenal sempat tertinggal dua gol di babak pertama. Penampilan buruk di awal pertandingan membuat Arsenal berada dalam tekanan.
Meski akhirnya mampu bangkit dan menyamakan kedudukan melalui gol Gabriel Martinelli dan Mikel Merino, performa di babak pertama tetap menjadi sorotan.
Baca Juga: Mikel Merino Buktikan Kualitasnya Setelah Awal Musim yang Mengecewakan di Arsenal
Arteta mengungkapkan rasa kecewanya terhadap permainan tim di paruh pertama laga tersebut.
Ia menilai, penampilan Arsenal sangat jauh dari standar yang seharusnya. Walaupun tim menunjukkan respons positif di babak kedua, hal itu tetap tidak cukup untuk menutupi kekurangan yang terjadi sebelumnya.
Mike Arteta di leg pertama Arsenal vs PSG di Stadion Emirates, London, Inggris pada 29 April 2025.
Di sisi lain, Carragher memperingatkan, jika Arsenal terus gagal meraih trofi dalam beberapa musim ke depan, klub berisiko mengalami penurunan seperti yang dialami Chelsea.
Klub asal London Barat tersebut saat ini tengah berjuang menemukan konsistensi dan kerap absen dari zona Liga Champions.
Baca Juga: Menjual Garnacho ke Chelsea Bisa Jadi Kesalahan Fatal Manchester United
Menurutnya, Arsenal harus mengambil keputusan dalam waktu satu tahun ke depan, tergantung pada pencapaian Arteta di musim selanjutnya.
Dengan semakin ketatnya persaingan di Premier League dan meningkatnya tekanan dari para pendukung, masa depan Mikel Arteta akan terus menjadi pembahasan hangat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sky Sports