GoallBall, olahraga mirip sepak bola yang dirancang khusus untuk tunanetra.
INDOZONE.ID - Sebagian besar masyarakat mungkin belum mengetahui bahwa ada sebuah cabang olahraga yang dirancang khusus untuk tunanetra, dan olahraga ini dikenal dengan nama Goalball.
Goalball bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga merupakan wujud inklusivitas dan semangat pantang menyerah bagi para atlet dengan kebutuhan khusus.
Goalball adalah olahraga tim yang dimainkan oleh atlet tunanetra yang berkompetisi untuk mencetak gol di gawang lawan dengan menggunakan bola yang dilengkapi dengan lonceng di dalamnya.
Para pemain bersaing dalam tim yang terdiri tiga orang, dengan tujuan mencegah bola melewati garis gawang tim mereka dengan tangan dan tidak boleh ditendang.
Baca Juga: Yuk Cobain 4 Olahraga Low-Impact yang Mudah Dilakukan dan Minim Resiko Cedera
Pemain tidak dapat melihat bola, sehingga bergantung pada pendengaran dan perasaan sentuhan untuk mengikuti permainan.
Goalball pertama kali diperkenalkan pada tahun 1946 di Austria sebagai bentuk rehabilitasi bagi veteran perang tunanetra. Dengan cepat, olahraga ini menyebar ke seluruh dunia dan menjadi bagian integral dari Paralimpiade sejak tahun 1976.
GoallBall, olahraga mirip sepak bola yang dirancang khusus untuk tunanetra.
Sejak itu, goalball terus berkembang sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan, kemandirian, dan semangat kompetitif para atlet tunanetra.
Olahraga ini membutuhkan keterampilan yang tinggi, baik dalam hal pendengaran, perasaan sentuhan, maupun koordinasi dalam tim. Bola yang digunakan berisi lonceng sehingga menghasilkan suara khas saat digulirkan di atas lapangan.
Baca Juga: Marquez Gabung Gresini Ducati, Rossi: Sangat Menarik!
Pemain harus dapat mendengar arah bola dan dengan cepat merespons untuk mencegah gol lawan. Kecepatan reaksi dan ketangkasan tangan menjadi kunci utama kesuksesan dalam olahraga ini.
Goalball bukan hanya sebuah olahraga bagi para atlet tunanetra, tetapi juga merupakan perwujudan inklusivitas dalam dunia olahraga. Masyarakat perlahan menyadari bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga, tidak peduli dengan kondisi fisiknya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Paralympics.org