Kategori Berita
Media Network
Kamis, 18 JULI 2024 • 11:04 WIB

Larangan Hijab di Cabang Olahraga Prancis Memicu Kontroversi Jelang Olimpiade dan Paralimpiade 2024

Menurut hukum internasional, prinsip netralitas negara atau sekularisme (“laїcité”) tidak boleh digunakan sebagai dasar sah untuk membatasi kebebasan berekspresi dan agama.

Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Prancis telah menggunakan konsep-konsep ini untuk membenarkan penerapan hukum dan kebijakan yang tidak proporsional, yang berdampak negatif terutama pada perempuan dan anak perempuan Muslim.

Founé Diawara, salah satu Presiden kolektif sepak bola Hijabeuses, mengatakan kepada Amnesty International, "Perjuangan kami tidak bersifat politis atau agamawi, melainkan fokus pada hak asasi manusia untuk terlibat dalam olahraga."

Baca Juga: Ini Komposisi Tim Basket Amerika Serikat di Olimpiade yang Diisi Superstar NBA

Panggilan untuk Tindakan

Ilustrasi Atlet Berhijab.

Anna Błuś menekankan bahwa tidak ada pembuat kebijakan yang boleh mendikte apa yang boleh atau tidak boleh dikenakan oleh seorang wanita dan tidak ada wanita yang boleh dipaksa untuk memilih antara olahraga yang dicintainya dan keyakinan, identitas budaya, atau kepercayaannya.

Anna Błuś menekankan bahwa ada waktu bagi otoritas Prancis, federasi olahraga, dan IOC untuk bertindak dengan tepat dan menghapus semua larangan terhadap atlet yang ingin mengenakan hijab dalam olahraga di Prancis, termasuk di Olimpiade musim panas dan semua tingkatan kompetisi.

Pada 11 Juni, anggota Sport & Rights Alliance dan Basket Pour Toutes mengirim surat kepada Komite Olimpiade Internasional, menyerukan mereka untuk secara terbuka meminta otoritas olahraga di Prancis untuk mencabut larangan bagi atlet yang mengenakan hijab dalam semua cabang olahraga Prancis, termasuk di Olimpiade Paris 2024 dan di semua level kompetisi. Tanggapan IOC terhadap surat tersebut, yang diterima pada 18 Juni, dianggap tidak memadai oleh banyak pihak.

Baca Juga: Jelang Tampil di Olimpiade 2024 Paris, Muhammad Zohri Keluhkan Fasilitas Latihan Atletik di Stadion Madya

Ilustrasi Atlet Berhijab.

Larangan hijab di cabang olahraga Prancis telah memicu kritik keras dan memunculkan pertanyaan serius tentang komitmen negara terhadap hak asasi manusia dan kesetaraan gender.

Dengan Olimpiade Paris 2024 yang semakin dekat, sorotan global akan terus mengarah pada bagaimana Prancis menangani isu ini dan apakah mereka akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa semua atlet, terlepas dari keyakinan agama mereka, dapat berkompetisi secara adil dan tanpa diskriminasi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amnesty International

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Larangan Hijab di Cabang Olahraga Prancis Memicu Kontroversi Jelang Olimpiade dan Paralimpiade 2024

Link berhasil disalin!