Ngamba yang kini berusia 25 tahun lolos babak kualifiaksi Olimpiade Paris 2024 pada awal tahun ini merupakan atlet tinju pertama di Tim Pengungsi Olimpiade yang berbasis di Inggris.
Ngamba didukung baik oleh asosiasi Olimpiade dan tinju di Bratinia Raya, dan diberi fasilitas untuk berlatih bersama mereka di pusat pelatihan tinju di Sheffield.
Ngamba menemukan keluarga kedua bersama tim tinju Britania Raya dan menjadi juara nasional di Inggris tiga kali.
Ngamba kemudian berlatih untuk Olimpiade Paris 2024 bersama tim Britania Raya yang didukung penuh oleh Yayasan Perlindungan Olimpade (ORF) dan solidaritas Olimpiade melalui Program Dukungan Atlet Pengungsi.
Baca Juga: Veddriq Leonardo, Atlet Panjat Tebing yang Mengubah Sejarah Indonesia di Olimpiade
Kemenangan Ngamba merupakan pencapaian bersejarah, sebuah inspirasi bagi atlet pengungsi, dan simbol harapan yang kuat bagi semua orang yang terpaksa pindah di seluruh dunia.
Muncul untuk kali ketiga secara berturut-turut di Olimpiade, Tim Olimpiade Pengungsi Paris 2024 adalah yang terbesar sejauh ini, mencerminkan semakin banyaknya pengungsi di seluruh dunia.
Di Paris, tim ini merepresentasikan lebih dari 100 juta orang yang terpaksa pindah di seluruh dunia.
Tim Olimpiade Pengungsi dan Program Dukungan Atlet Pengungsi memungkinkan atlet level elit yang seharusnya tidak memiliki kesempatan untuk bersaing di panggung olahraga terbesar di dunia, yaitu Olimpiade.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Olympics.com