INDOZONE.ID - Nasib apes harus menimpa klub legendaris Prancis, Olympique Lyonnais, yang harus terdegradasi dari Ligue 1 karena masalah finansial.
Hukuman tersebut diberikan kepada Lyon karena menumpuknya utang yang menimpa pemilik klub tersebut, Eagle Football Group yang dipimpin oleh pengusaha asal Amerika Serikat (AS), John Textor.
Menurut laporan The Sun pada Rabu (25/6/2025), Eagle Football Group tercatat memiliki utang sebesar 422 juta Pounds (sekira Rp9,3 triliun). Karena kondisi finansial klub tak kunjung membaik, Lyon pun dihukum degradasi.
Textor telah berusaha untuk mengumpulkan dana dengan penjualan pemain, menjual tim wanita Lyon, dan menjual 43 persen sahamnya di Crystal Palace, sebesar 190 juta Pounds (sekira Rp4,2 triliun).
Kendati begitu, pihak berwenang, yakni Direktorat Nasional Pengendalian Manajemen (DNCG), menyebut keputusan tersebut belum bisa memperbaiki finansial Lyon.
Baca juga: Onana Tak Memenuhi Ekspektasi, Manchester United Mulai Bidik Kiper Muda Atalanta
Olympique Lyonnais Akan Ajukan Banding
Lyon menyatakan akan mengajukan banding atas sanksi yang diberikan DNCG kepada mereka. Hal itu mereka ungkapkan dalam pernyataan resmi klub.
"Olympique Lyonnais mengakui keputusan yang tidak dapat dipahami yang diberikan oleh DNCG malam ini dan mengonfirmasi bahwa mereka akan segera mengajukan banding," bunyi pernyataan resmi Lyon, dikutip dari laman resmi mereka, Rabu (25/6/2025).
"Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah bekerja sama erat dengan DNCG, memenuhi semua permintaannya dengan investasi ekuitas tunai yang melebihi jumlah yang diminta," lanjutnya.
Lyon juga mengatakan, bahwa berkat penjualan 43 persen saham di Crystal Palace, membuat posisi kas mereka meningkat secara signifikan. Mereka juga menegaskan, bahwa memiliki sumber daya yang cukup untuk mengarungi musim 2025/2026.
Baca juga: Pernah Gagal di Everton, Moise Kean Kini Diincar Manchester United
"Berkat kontribusi ekuitas pemegang saham kami dan penjualan Crystal Palace, posisi kas kami telah meningkat secara signifikan, dan kami memiliki lebih dari cukup sumber daya untuk musim 2025/26," tulis mereka.
"Dengan begitu banyak likuiditas kas yang ditunjukkan, dan keberhasilan olahraga yang telah membawa klub Prancis yang hebat ini ke kompetisi Eropa selama dua tahun berturut-turut, kami sungguh tidak mengerti bagaimana satu keputusan administratif dapat mendegradasi klub Prancis yang hebat ini," imbuhnya.
"Melalui permohonan kami, kami akan menetapkan sumber daya kas kami yang substansial sebagaimana yang diperlukan bagi Olympique Lyonnais untuk mempertahankan tempatnya di Ligue 1," jelasnya.
Jika banding gagal, posisi Lyon di kasta teratas sepak bola Prancis akan digantikan oleh Stade de Reims, tim yang dikalahkan oleh Metz di pertandingan playoff degradasi.
Baca juga: Bukan Karena Uang, Ini Alasan Liam Delap Pilih Gabung Chelsea
Textor juga mengatakan tahun lalu, bahwa Lyon tidak akan degradasi. Sekadar informasi, pengusaha itu juga memiliki klub Brasil Botafogo dan klub Belgia RWD Molenbeek.
Penjualan saham Crystal Palace kepada pemilik klub NFL, New York Jets, Woody Johnson, perlu untuk diratifikasi oleh Premier League melalui uji pemilik dan direktur.
Klub asal London Selatan yang juga mengamankan spot Liga Europa usai menjuarai Piala FA, dalam posisi terancam. Sebab, Lyon juga lolos ke kasta kedua kompetisi Eropa tersebut usai finis keenam di Ligue 1..
Pengaruh Textor terhadap kedua klub tersebut melanggar aturan kepemilikan UEFA dan keputusannya akan diumumkan pada Jumat 27 Juni 2025.
Baca juga: Cari Pengganti Tijjani Reijnders, AC Milan Ajukan Tawaran untuk Pemain Muda Timnas Swiss
Sebelumnya, Pimpinan Selhurst Park telah bertemu dengan badan pengurus dalam upaya untuk menghindari tersingkir dari Liga Europa.
Sementara itu, dengan terdegradasinya Lyon juga akan berdampak bagi mereka untuk bermain di kompetisi Eropa musim depan. Sebab, poin mereka mungkin akan dikurangi, yang berarti posisi keenam mereka di Ligue 1 tidak berlaku lagi.
Diketahui, Lyon merupakan klub yang memiliki basis suporter terbesar di Prancis. Mereka juga telah memenangkan tujuh gelar juara Ligue 1. Mereka pernah menembus semifinal Liga Champions pada 2020. Diketahui, Lyon terakhir kali bermain di divisi kedua pada 1989 lalu.
Degradasinya Lyon membuat mereka akan menjual sejumlah pemain bintang, seperti Malick Fofana yang juga diminati oleh Liverpool dan juga Chelsea.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun