Rabu, 25 JUNI 2025 • 11:12 WIB

Profil John Tarkpor Sonkaliey: Gelandang Liberia yang Terkenal Soft-Spoken dan Tendangan Gledeknya Meninggal Dunia

Author

John Tarkpor Sonkaliey Berseragam Pelita Jaya (X/@FandomID_)

INDOZONE.ID - Dunia sepak bola Indonesia kembali kehilangan salah satu pemain ikonik pada masanya. Gelandang asal Liberia, John Tarkpor Sonkaliey, dilaporkan baru saja meninggal dunia di Liberia pada Senin (23/6/2025) waktu setempat.

Adapun yang pertama kali menginformasikan kabar meninggalnya John Tarkpor Sonkaliey adalah Anthony Joma Ballah, yang juga merupakan mantan pemain asing di Liga Indonesia, melalui akun Facebook pribadinya.

John Tarkpor Sonkaliey mengembuskan napas terakhirnya di usia 38 tahun di Rumah Sakit SD Cooper di Monrovia. Tarkpor dikabarkan awalnya menjalani perawatan dengan keluhan menderita flu biasa.

Awal Mula Karier Sepak Bola John Tarkpor Sonkaliey

John Tarkpor mengawali karier sepak bolanya bersama klub divisi dua Liberia, Mighty Blue Angels, pada musim 2002–2003, dan membawa klub tersebut menjuarai Piala Federasi Sepak Bola Liberia di tahun pertamanya.

John Tarkpor kemudian melanjutkan kariernya bersama klub Mighty Barrolle dan LPRC Oilers selama tahun 2003–2005, di mana usianya saat itu masih sangat belia, yaitu 17 tahun.

John Tarkpor bahkan mendapatkan panggilan internasionalnya bersama Liberia saat berusia 17 tahun, saat Liberia melawan Gambia dan menang dengan skor 3–0. Kemenangan tersebut membuat Liberia lolos ke babak selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2006.

Pertandingan terakhir John Tarkpor Sonkaliey di Timnas Liberia terjadi di Antoinette Tubman Stadium saat imbang tanpa gol melawan Guinea Equatorial dalam kondisi hujan deras.

John Tarkpor Sonkaliey dipanggil ke Timnas Liberia karena gol jarak jauhnya saat memperkuat Mighty Blue Angels di pertandingan melawan LPRC Oilers di Piala Federasi Sepak Bola Liberia. Penampilan John Tarkpor diapresiasi oleh fans, rekan setim, dan juga pelatih. Total, John Tarkpor mencatatkan 5 caps bersama Timnas Liberia.

Baca juga: Jakarta Ditetapkan Sebagai Pusat Regional Kegiatan FIFA, Erick Thohir: Sejarah Bagi Sepak Bola Indonesia dan Asia!

Petualangan John Tarkpor di Indonesia

John Tarkpor Sonkaliey memulai karier di Indonesia dengan bergabung ke klub promosi Persiter Ternate, setelah naik dari Divisi Utama.

Pemain dengan tinggi badan 165 cm tersebut membela klub yang bermarkas di Stadion Kie Raha, Ternate, selama tiga musim, bermain bersama pemain ikonik asli Ternate seperti Rahmat ‘Pochi’ Rivai dan Talaohu Abdul Musafri.

Setelah bersama Persiter Ternate, John Tarkpor berpindah ke klub Ibu Kota, Persitara Jakarta Utara. Ia bermain selama tiga tahun bersama klub berjuluk "Si Pitung" tersebut.

Di sinilah John Tarkpor mulai banyak dikenal oleh fans sepak bola Indonesia karena sempat membawa Persitara ke papan atas Liga Super Indonesia, meskipun sebagai klub underdog. Ia bermain bersama pemain seperti Amarzukih, Prince Kabir Bello, Esaiah Pello Benson, dan juga Tantan.

Bahkan, di masa Tarkpor bermain dengan Persitara, rivalitas antara klub sesama Jakarta Persija dan Persitara, menjadi tontonan menarik yang ditunggu oleh pecinta sepak bola Indonesia.

John Tarkpor, sebagai seorang pemain Afrika, memiliki fisik yang cukup unik di masanya karena tidak sesuai stereotip pemain Afrika bertubuh tinggi besar seperti Bio Paulin Pierre, Abanda Herman, dan Pierre Njanka.

Namun, justru itulah kelebihan pemain asal Liberia tersebut. Ia punya gerakan yang lincah, daya jelajah tinggi, dan siap memberikan umpan serta membuka ruang bagi pemain depan.

Etos kerja John Tarkpor yang tinggi membuatnya dikagumi banyak orang. Di masa itu, belum banyak pemain yang aktif baik saat memegang bola maupun tidak. Tarkpor memberi tim lebih banyak opsi kombinasi saat menyerang, ketika kebanyakan pemain hanya menonjol dari segi skill individu.

John Tarkpor Berseragam Persebaya Surabaya (X/@FandomID_)

Tarkpor yang diminati tim besar karena penampilannya di Persitara akhirnya memilih Persebaya Surabaya sebagai pelabuhan selanjutnya. Meskipun sempat ada sengketa dengan Persitara yang menyebabkan dia mendapat sanksi dua pertandingan di Liga Super Indonesia musim 2009–2010 yang berakhir dengan kekalahan Persitara dari Persela Lamongan 0–1 dan Persijap Jepara 0–3, akhirnya ia resmi ke Persebaya.

Di Persebaya, Tarkpor mendapatkan peran krusial sebagai kapten tim menggantikan Anderson Silva yang dipecat tahun 2010. Ia hanya bermain dua musim di sana, lalu bergabung dengan Pelita Jaya di musim 2011/2012 dan bermain selama dua musim.

Saat itu, Pelita Jaya diperkuat pemain bintang seperti Safee Sali, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, serta wonderkid Egi Melgiansyah dan Joko Sasongko.

John Tarkpor juga sempat bermain untuk Pelita Bandung Raya bersama Gaston Castano dan Bambang Pamungkas. Petualangannya di Indonesia ditutup saat memperkuat Persijap Jepara tahun 2014, yang berakhir akibat dualisme kompetisi sepak bola Indonesia. Setelah itu, John Tarkpor memilih pulang ke Liberia hingga akhir hayatnya.

Baca juga: Sosok Timothy Pencetak Gol Pertama AS, Putera George Weah Presiden Liberia, Legenda!

Tendangan Gledek dan Kepribadian Soft-Spoken

Tendangan gledek dari jarak jauh adalah kemampuan spesial yang dimiliki John Tarkpor, bahkan sebelum bermain di Indonesia.

Ciri khas tersebut membawa Tarkpor mencicipi caps bersama Timnas Liberia dan menarik perhatian klub-klub Indonesia.

Salah satu gol jarak jauhnya yang paling diingat adalah saat Derby Jawa Timur antara Persebaya Surabaya melawan Arema Indonesia. Tendangan gledek Tarkpor saat itu berhasil menggetarkan gawang Kurnia Meiga Hermansyah yang sedang dalam performa terbaik.

Selain tendangan gledek, Tarkpor juga dikenang sebagai pribadi yang humble, baik di Liberia maupun Indonesia. Ia murah senyum di lapangan dan terkenal lemah lembut dalam bertutur kata atau dalam istilah anak muda zaman sekarang ‘soft spoken’.

Kenangan tentang John Tarkpor sebagai pemain dengan tendangan gledek, etos kerja tinggi, pergerakan aktif, murah senyum, dan soft spoken akan selalu membekas di hati fans sepak bola Indonesia.

Selamat jalan, John Tarkpor Sonkaliey. Semoga legacy-mu jadi inspirasi bagi para pesepak bola Indonesia di masa depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liberianinvestigator.com

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Pedoman Media Siber Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir
FOLLOW OUR SOCIAL MEDIA