Sabtu, 10 AGUSTUS 2024 • 16:05 WIB

Erick Thohir Gunakan Tren 'Gak Bisa Yura' untuk Dorong Peningkatan Liga 1 di Asia Tenggara

Author

Postingan (kanan) Erick Thohir mengenai tren 'Ga bisa Yura' Instagram/@erickthohir)

INDOZONE.ID - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, turut meramaikan tren 'Gak Bisa Yura' yang sedang populer di media sosial.

Tren ini digunakan Erick untuk mengungkapkan harapannya bagi masa depan sepak bola Indonesia, dengan target ambisius agar Liga Indonesia dapat naik peringkat di Asia Tenggara.

Saat ini, Liga Indonesia berada di posisi ke-6 di Asia Tenggara. Tren 'Gak Bisa Yura' sendiri merupakan fenomena di media sosial di mana seseorang menunjukkan pencapaian mereka setelah melalui proses panjang, dengan latar belakang lagu "Risalah Hati."

Erick Thohir pun mengadopsi tren ini, namun dengan gaya yang berbeda, menekankan tekadnya untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.

BACA JUGA: Kemenangan Dramatis! Spanyol Hancurkan Harapan Prancis di Final Sepak Bola Olimpiade Paris

Komitmen Erick Thohir untuk Liga Indonesia

Postingan (kanan) Erick Thohir mengenai tren 'Ga bisa Yura' (Instagram/@erickthohir)

Erick Thohir menegaskan bahwa ia tidak akan tinggal diam melihat Liga Indonesia hanya berada di peringkat ke-6 di Asia Tenggara. Dalam unggahan videonya, ia menulis, "Gak bisa Yura, aku gak bisa diem aja ngeliat Liga Indonesia peringkat 6 di Asia Tenggara."

Ia juga menyampaikan pesan kepada Yura Yunita, penyanyi lagu "Risalah Hati," dengan menulis, "Gak bisa Teh @yurayunita … Liga Indonesia paling gak peringkat dua di Asia Tenggara dan peringkat 12 di Asia."

Pada Selasa, 6 Agustus 2024, Liga 1 musim 2024/25 resmi diluncurkan di Jakarta. Erick Thohir berharap musim ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas Liga 1 hingga bisa bersaing di level Asia.

Menurutnya, jika sejumlah aturan baru di Liga bisa diterapkan dengan baik, klub-klub peserta akan lebih kompetitif di kancah Asia.

Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, secara khusus meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator untuk mengangkat posisi Liga 1 ke peringkat kedua di Asia Tenggara dan peringkat 12 di Asia.

Pada Mei lalu, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) merilis peringkat kompetisi klub di Asia untuk musim 2023/24, di mana Liga Indonesia berada di peringkat ke-28 di Asia dan ke-6 di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Viral Turnamen Sepak Bola Tarkam di Pinrang Ricuh, Pemain dan Penonton Adu Jotos di Lapangan

"Target utama kita adalah meningkatkan mutu Liga agar bisa naik level di Asia dan ASEAN. Tidak hanya itu," ujar Erick Thohir dalam acara peluncuran BRI Liga 1 2024/2025 di Jakarta. "Kompetisi yang aman dan nyaman bagi penonton tetap menjadi prioritas di setiap musim baru liga," tambahnya.

Perbaikan dan Penerapan Teknologi VAR

Erick Thohir juga menyatakan bahwa PSSI akan mengintervensi Liga 1 agar bisa bersaing di Asia Tenggara dan Asia secara keseluruhan. PSSI telah melaksanakan berbagai program, seperti peningkatan kompetensi wasit, demi menciptakan iklim sepak bola yang lebih baik di Liga 1.

Selain itu, penerapan VAR di musim 2024/25 diharapkan dapat mendukung pertandingan yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Setelah lebih dari setahun membenahi tim nasional, sekarang saatnya PSSI memperbaiki liga," ungkap Erick.

"Ketika saya diberi amanah menjadi ketua umum, saya ingin memiliki liga yang bersih. Untuk itu, kami mulai dari perbaikan wasit, dengan memastikan wasit yang bersih dan memberikan jaminan kesehatan. Intinya adalah melindungi wasit kita," jelasnya.

Sebagai informasi, kompetisi Liga 1 2024/25 akan dimulai akhir pekan ini dengan sembilan pertandingan. Sebanyak 18 tim akan berlaga, termasuk tiga tim promosi: PSBS Biak, Malut United, dan Semen Padang.

Berbeda dengan musim sebelumnya, Liga 1 2024/25 kembali menggunakan sistem format liga penuh, tanpa Championship Series.

BACA JUGA: Tampil Beringas! 5 Fakta Menarik Kemenangan Persib atas PSBS Biak

Dengan semangat yang dibawa oleh tren 'Aku Bisa Yura', Erick Thohir menunjukkan komitmennya untuk membawa Liga 1 Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Melalui target ambisius dan berbagai reformasi yang direncanakan, Erick berharap Liga Indonesia tidak hanya mendapatkan pengakuan yang lebih baik di Asia Tenggara, tetapi juga di seluruh Asia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram/@erickthohir