INDOZONE.ID - Pada Jumat (25/10/2024), Timnas Indonesia U-17 berhasil gasak Kepulauan Mariana Utara dengan skor telak 10-0 pada laga kedua Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.
Tim Garuda muda tampil begitu dominan di stadion Abdullah Alkhalifa Alsabah Stadium, Mishref, sehingga tampak hanya seperti "ajang latihan" saja bagi anak asuh Nova Arianto tersebut.
Zahaby Gholy sudah membuka pesta gol dengan kaki kanannya pada sentuhan pertama. Ia tak terkawal saat menerima umpan dari Dafa Zaidan Algasemi hingga dengan mudahnya menyarangkan bola ke gawang Edward Arriola.
Pada menit ke 9, Gholy kembali menggetarkan jala Mariana Utara setelah memanfaatkan bola liar di depan gawang.
Baca Juga: Dear PSSI! Gak Usah Naturalisasi Penyerang Lagi, Kasih Kesempatan Jens Raven
Salah umpan yang dilakukan oleh penjaga gawang Mariana di menit ke-15, dimanfaatkan dengan baik oleh Aldiansyah Taher untuk menambah keunggulan Indonesia menjadi 3-0.
Gholy kembali menjadi aktor penting dalam terciptanya gol ke-4 bagi tim Garuda Muda. Kali ini ia memberikan assist kepada Evandra Florasta yang berhasil mengeksekusinya dengan baik.
Hanya jeda 1 menit kemudian, giliran I Komang Gelgel yang kini memaksa Arriola kembali memungut bola dari gawangnya sendiri.
Gholy kembali menjadi inisiator dari gol ini setelah umpan lambungnya berhasil disundul Aldiansyah, namun membentur mistar gawang namun memantul ke arah I Komang Gelgel yang akhirnya berbuah gol.
Baca Juga: PSSI Pastikan Tak Ada Niatan Untuk Tinggalkan AFC meski Ada Desakan Suporter Timnas Indonesia
Hanya berselang 1 menit, Gholy melepaskan tembakan dari arah luar kotak penalti namun berhasil ditepis. Bola muntahan langsung disambar oleh Aldiansyah Taher yang berdiri bebas. 6-0 untuk keunggulan Indonesia.
Jelang babak pertama berakhir, timnas U-17 belum merasa puas dan kembali mengoyak jala dari tim asuhan Konomi Suzuki.
Kini I Komang Gelgel tak mau kalah dengan Gholy dan Aldiansyah yang telah sama-sama mencetak dua gol. Ia melengkapi keunggulan Indonesia menjadi 7-0 dengan sundulannya setelah menerima bola muntahan dalam kemelut di depan gawang.
Setelah turun minum, tampaknya Indonesia tetap bermain apik dan menambah 3 pundi gol melalui Ida Bagus Putu Cahya, Daniel Alfredo dan Alberto Hengga.
Meski menang besar, tapi Nova Arianto belum cukup puas dengan capaian anak asuhnya tersebut. Pasalnya Putu Apriawan dan kawan-kawan beberapa kali membuang peluang berharga.
Seharusnya timnas U-17 bisa bermain lebih agresif lagi serta meraih hasil yang lebih maksimal.
"Saya lihat mereka tampil maksimal, walaupun ada beberapa peluang yang seharusnya bisa menjadi gol, tapi tidak tercapai," ujar pelatih berkepala pelontos ini.
Akan tetapi ia tetap bersyukur akan hasil yang diraih timnas U-17 itu. Dan ia menyebutkan bahwa mereka melakukan rotasi pemain untuk persiapan melawan Australia di pertandingan selanjutnya.
Baca Juga: Demi Fair Play, PSSI Ajukan Permintaan Wasit Netral kepada AFC untuk Pertandingan Timnas Indonesia
Nova berujar, "Yang pasti ini adalah hasil yang kita syukuri. Sejak awal, kita sudah mempersiapkan pemain untuk nantinya menghadapi Australia. Semua pemain yang belum bermain, kita mainkan hari ini."
Fokus Untuk Melawan Australia
Dengan hasil yang didapatkan oleh timnas U-17 ini, mereka tetap bertahan di peringkat ke-2 klasemen di grup G, di bawah Australia.
Dengan jumlah poin yang sama-sama 6, Indonesia punya peluang merebut tahta puncak klasemen andai mampu mengalahkan Australia pada laga yang akan diselenggarakan pada Minggu, 27 Oktober 2024 nanti.
Mereka sangat membutuhkan kemenangan tersebut untuk memastikan tempat pada putaran final Piala Asia U-17 di Arab Saudi.
Baca Juga: Media Vietnam Takut Timnas Indonesia Diperkuat oleh Pemain Keturunan di Piala AFF 2024
"Fokus kita adalah pertandingan terakhir melawan Australia, dan kita ingin memenangkan pertandingan tersebut. Itulah kenapa kami menyimpan beberapa pemain yang biasanya menjadi starter agar nantinya lebih siap, sehingga kita bisa meraih tiga poin melawan Australia," terang Nova.
Pria yang juga menjadi asisten Shin Tae Yong di jajaran pelatih timnas senior ini juga menyoroti sisi kelemahan dari timnya. Ia menyebutkan kekurangan pemainnya di saat melakukan transisi.
"Kekurangan kita masih sama, terutama saat kita merebut bola dan melakukan transisi, pemain masih terburu-buru," ungkap mantan pemain bertahan Pelita Bandung Raya ini.
Dia merasa bahwa ketergesaan para pemainnya dalam mengolah bola inilah yang menjadi sebab beberapa peluang yang gagal dikonversi menjadi gol pada pertandingan kemarin malam.
"Termasuk di pertandingan tadi, secara finishing banyak peluang yang tidak berbuah gol," tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: PSSI