Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Media Inggris Soroti Penunjukkan Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas Indonesia: Pertaruhan Bagi Erick Thohir
INDOZONE.ID - Media Inggris baru-baru ini soroti keputusan PSSI untuk menunjuk legenda Timnas Belanda, Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.
Diketahui, Patrick Kluivert datang ke Indonesia pada 11 Januari 2025 lalu, bersama rekannya Denny Landzaat yang akan menjadi asistennya di skuad Garuda.
Salah satu media Inggris yang menyoroti penunjukkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia adalah The Guardian.
Dalam ulasannya yang berjudul "Masa depan adalah Oranje: Kedatangan Kluivert mendasari peralihan Indonesia ke Belanda" itu.
Dalam ulasannya tersebut, The Guardian menyoroti alasan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia karena skuad Garuda butuh pelatih Belanda, apalagi saat ini Timnas diisi oleh mayoritas pemain diaspora Belanda.
Baca Juga: Menerka Taktik Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Filosofi Menyerang Ala Johan Cruyff
Hal itu terlihat dari starting XI Timnas Indonesia, yang dimana ada 8 pemain diaspora Belanda dan kemungkinan masih banyak lagi yang akan datang.
Dari hal tersebut, media kenamaan inggris itu juga menyoroti langkah PSSI yang saat ini mulai gencar mendatangkan pemain diaspora Belanda.
"PSSI, federasi Indonesia, telah memulai naturalisasi cepat pemain-pemain Eropa yang memenuhi syarat untuk mewakili Tim Garuda melalui orang tua atau kakek-nenek, sebuah warisan pemerintahan kolonial Belanda yang berakhir pada tahun 1945," tulis Guardian dalam ulasannya yang dikutip pada Rabu (15/1/2025).
Memang tak dipungkiri, penambahan sejumlah pemain diaspora mampu memperbaiki kualitas Timnas yang sudah lama tidak berprestasi.
Namun, di lain sisi hal itu juga menjadi masalah bagi Shin Tae-yong, pelatih yang sudah melatih Marselino Ferdinan dkk sejak 2020 lalu.
Namun, ketika pelatih asal Korea Selatan itu dipecat, justru ia meninggalkan warisan bagus yang akan diteruskan oleh pelatih Timnas Indonesia berikutnya yakni Patrick Kluivert.
Diketahui, selama masih melatih, STY mampu membawa Timnas Indonesia kini bertengger di posisi ketiga grup C dengan koleksi 6 poin dan hanya berselisih satu poin dengan Australia di posisi kedua.
Baca Juga: Pep Guardiola Respon Ketertarikan Klub Bundesliga Kepada James McAtee
Dari hal itulah, membuat skuad Garuda berpeluang untuk lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 jika mampu memenangkan 3 dari 4 pertandingan sisa di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
The Guardian juga menyoroti gaya komunikasi Shin Tae-yong (STY) selama melatih Timnas Indonesia, yang membuat beberapa pemain diaspora maupun pemain lokal cukup canggung.
Diketahui, selama 5 tahun melatih skuad Garuda eks pelatih Korea Selatan itu selalu menggunakan translator untuk berbicara kepada para pemain.
Dari hal itulah, dalam konferensi pers PSSI pada 6 Januari 2025 lalu, Erick Thohir selaku Ketua PSSI mengatakan bahwa Timnas Indonesia butuh seorang pemimpin yang bisa mengimplementasikan strategi yang telah disetujui oleh pemain dan juga komunikasi yang baik.
"Kami melihat perlunya seorang pemimpin yang lebih mampu menerapkan strategi yang disepakati para pemain, dan memiliki komunikasi yang lebih baik,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers PSSI pada 6 Januari 2025 lalu.
Baca Juga: Jay Idzes Nggak Mau Sombong Meskipun Sering Disanjung oleh Media Italia
Keputusan PSSI untuk memberhentikan Shin Tae-yong memang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Bahkan, putra STY juga mengecam keras PSSI setelah tahu bahwa ayahnya dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Nama Shin Tae-yong sendiri memang cukup populer di Indonesia bahkan dielu-elukan oleh para penggemar berkat kesuksesannya dalam mengangkat derajat sepak bola Indonesia khususnya Timnas di level Internasional.
Berbagai prestasi yang ditorehkan oleh Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia adalah membawa skuad Garuda menjadi runner-up Piala AFF 2020, lolos babak 16 besar Piala Asia 2023, mencapai semifinal Piala Asia U23 2024 dan yang terakhir membawa Timnas berkiprah di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Memang mendatangkan pelatih yang merupakan mantan pemain terkenal tidak menjamin kesuksesan.
Keraguan masyarakat Korea Selatan terhadap penunjukkan Jurgen Klinsmann sebagai pelatih Timnas Korea Selatan pada 2023 lalu terbukti benar bahwa legenda Timnas Jerman itu gagal membawa Son Heung-min dkk melangkah jauh di Piala Dunia 2022 dan juga Piala Asia 2023 lalu.
Baca Juga: Florentino Perez Mulai Bidik 3 Nama Pelatih Baru Real Madrid untuk Gantikan Carlo Ancelotti
Tak hanya itu, Vietnam juga menjadi contoh nyata bahwa pergantian pelatih tidak menjamin kondisi tim lebih baik, hal itu terbukti setelah federasi sepak bola Vietnam memutuskan untuk mengganti Park Hang-seo dengan Phillipe Troussier pada 2023 lalu.
Akan tetapi dibawah kepelatihan Troussier, prestasi tim berjuluk Golden Star Warriors justru merosot tajam, puncaknya pelatih asal Prancis itu dipecat setelah dua kekalahan atas Timnas Indonesia di putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2024 lalu.
Kini sorotan tajam sedang mengintai Patrick Kluivert, yang dimana ia memiliki karir cemerlang saat berkarir sebagai pemain.
Namun, saat ia terjun ke dunia kepelatihan, eks pemain Barcelona itu pernah menjabat sebagai asisten pelatih Louis van Gaal di Belanda dan juga menjadi asisten Clarence Seedorf di Kamerun. Selain itu, dia juga pernah dua kali menangani Timnas Curacao di periode 2018 dan 2021.
Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa program naturalisasi merupakan program jangka panjang dan ia yakin dengan menunjuk Patrick Kluivert menjadi pelatih Timnas Indonesia akan menjadi magnet tersendiri untuk menarik minat pemain keturunan untuk membela skuad Garuda.
Memang sempat ada kekhawatiran terkait sejauh mana program naturalisasi yang diterapkan PSSI. Anggota Komite Olimpiade Indonesia, Hifni Hasan sempat meminta Shin Tae-yong untuk memperlambat proses naturalisasi setelah adanya kekhawatiran soal pemain lokal yang mulai terabaikan.
Di akhir ulasan mereka, media Inggris yang telah berdiri sejak 203 tahun lalu itu juga menyebut bahwa keputusan PSSI untuk menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia merupakan pertaruhan bagi Erick Thohir.
Jika nantinya Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, maka Patrick Kluivert akan menjadi pahlawan dan jalan Erick Thohir untuk menjadi calon Presiden RI di tahun 2029 akan semakin terbuka.
"Jika Indonesia lolos ke Piala Dunia maka banyak hal yang akan hilang dalam perayaannya. Kluivert akan menjadi pahlawan dan Thohir, seorang menteri kabinet, bisa saja menjadi calon presiden. Kegagalan, bagaimanapun, tidak hanya akan menimbulkan pertanyaan biasa mengenai pelatih dan federasi tetapi juga apakah sebuah tim yang sebagian besar terdiri dari pemain yang lahir dan besar di luar negeri dapat mewakili negara kebanggaan pecinta sepak bola ini," tulis The Guardian menutup ulasannya.
Tentu ini menarik dinantikan, apakah di tangan Patrick Kluivert, Timnas Indonesia akan kembali berjaya dan lolos ke Piala Dunia 2026 atau justru sebaliknya?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian