Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - AC Milan kembali tumbang. Kali ini, Rossoneri kalah 1-2 dari Torino dalam laga Serie A di Stadio Olimpico, Minggu dini hari (23/2/2025).
Hasil ini semakin memperburuk situasi Milan yang sebelumnya juga tersingkir dari Liga Champions. Sergio Conceicao pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Awal Buruk, Gol Bunuh Diri Bikin Milan Tertekan
Laga baru berjalan lima menit, Milan sudah tertinggal akibat gol bunuh diri Malick Thiaw. Kesalahan fatal di lini belakang membuat bola justru masuk ke gawang sendiri, memberikan keunggulan cepat bagi Torino.
Milan sempat bangkit di babak kedua. Tijjani Reijnders mencetak gol pada menit ke-74, menyamakan kedudukan.
Namun, kegembiraan itu tak bertahan lama. Hanya satu menit berselang, Gvidas Gineitis membobol gawang Milan, membuat Torino kembali unggul dan memastikan Rossoneri pulang dengan tangan hampa.
Conceicao Geram: "Kami Main Seperti Sirkus!"
Dalam konferensi pers, Conceicao tak menahan emosinya. Ia kesal dengan kesalahan-kesalahan mendasar yang terus berulang.
"Kami terlalu banyak melakukan kesalahan konyol. Dalam sepak bola, ada kesalahan yang dipaksa oleh lawan, tapi ini? Ini karena keteledoran sendiri," ujarnya.
Pelatih asal Portugal itu menegaskan bahwa jika Milan ingin tetap bersaing di papan atas, kesalahan-kesalahan seperti ini harus dihentikan.
"Kami main seperti sirkus! Tidak bisa terus begini dan berharap dapat hasil lebih baik. Jika ingin tetap di empat besar, kami harus lebih disiplin," tegasnya.
Conceicao Tak Mau Milan Menyerah
Meski frustrasi, Conceicao menegaskan bahwa Milan belum habis. Ia berjanji akan bekerja lebih keras untuk membenahi tim.
"Ini belum selesai. Saya siap kerja siang dan malam, tidur di Milanello kalau perlu! Kami masih bisa bangkit," katanya penuh semangat.
Namun, ia juga menekankan bahwa tidak ada solusi instan. Butuh usaha dari seluruh tim, bukan hanya dari taktik atau motivasi sesaat.
"Bukan cuma soal motivasi. Kami butuh kerja keras di setiap latihan dan pertandingan," tambahnya.
Pergantian Pemain Dipertanyakan, Conceicao Jawab Tegas!
Beberapa keputusan Conceicao dalam pergantian pemain sempat menuai tanda tanya. Rafael Leao ditarik lebih dulu, diikuti oleh Yunus Musah dan Joao Felix.
Namun, Conceicao menegaskan bahwa pergantian pemain bukan alasan Milan kalah.
"Saya menarik Leao lebih dulu karena ingin memasukkan Musah. Saya juga menambah pemain ofensif untuk menekan Torino. Masalah kami bukan pergantian pemain, tapi mentalitas dan kurangnya fokus," tegasnya.
Milan di Titik Kritis, Harus Segera Bangkit!
Dengan 13 pertandingan tersisa, Milan harus segera berbenah jika tidak ingin musim ini berakhir dengan kekecewaan besar.
Setelah gagal di Liga Champions, kini mereka harus memastikan posisi di empat besar Serie A tetap aman.
"Kami harus menghadapi kenyataan. Tidak ada gunanya hanya bicara soal mentalitas. Yang terpenting adalah bukti nyata di lapangan," tutup Conceicao.
Jika Milan tidak segera bangkit, bukan tidak mungkin mereka akan kehilangan segalanya musim ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube/ MILAN INSIDER TV