Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Gelandang Barcelona, Frenkie de Jong, menegaskan keinginannya untuk tetap bertahan di klub dan kini tengah dalam pembicaraan mengenai kontrak baru.
Saat ini, kontrak De Jong masih berlaku hingga 2026. Namun, Barcelona memiliki kebijakan untuk tidak memulai musim dengan pemain yang kontraknya tersisa kurang dari satu tahun.
Oleh karena itu, pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak menjadi prioritas bagi manajemen klub.
Pada awal 2024, Barcelona telah mengajukan proposal perpanjangan kontrak kepada gelandang berusia 27 tahun itu.
Namun, menurut sumber internal klub yang meminta untuk tidak disebutkan namanya demi menjaga hubungan pihak De Jong belum memberikan tanggapan saat itu. Kini, negosiasi telah dimulai dan menjadi perhatian bagi kedua belah pihak.
Baca Juga: Butuh Uang, Barcelona Pertimbangkan Jual Frenkie de Jong ke Liverpool
Meskipun belum ada kesepakatan yang dicapai, De Jong merasa sangat bahagia di Barcelona. Ia menikmati kehidupannya di kota tersebut bersama keluarganya.
Di atas lapangan, pemain Timnas Belanda itu ingin terus berperan sebagai bagian penting dalam tim yang tengah berkembang dengan generasi pemain muda.
Kemunculan para pemain muda dari akademi La Masia, seperti Lamine Yamal dan Pau Cubarsi, serta Pedri (yang direkrut dari Las Palmas pada 2020) dan Gavi, semakin memperkuat keyakinan bahwa Barcelona memiliki potensi untuk meraih banyak trofi di masa depan. De Jong pun ingin menjadi bagian dari proyek ambisius ini.
Musim ini, De Jong telah tampil dalam 29 pertandingan setelah pulih dari cedera pergelangan kaki serius yang membuatnya absen di EURO 2024 Jerman.
Sejak awal 2025, ia telah menjadi starter dalam 10 pertandingan dan kini dipercaya oleh pelatih Hansi Flick sebagai gelandang bertahan utama, menggantikan lulusan akademi, Marc Casado.
Baca Juga: Demi Keharmonisan Tim, Hansi Flick Siap Depak Frenkie de Jong dari Barcelona
Menurut sumber terdekat sang pemain, cedera ligamen pergelangan kaki yang membuatnya absen selama enam bulan memberikan dampak pada fisik dan mental.
Cedera ini adalah yang ketiga dalam beberapa tahun terakhir, sehingga memengaruhi permainannya saat kembali ke lapangan pada Oktober lalu.
Tiga musim terakhir De Jong di Barcelona diwarnai dengan ketegangan terkait kontraknya. Menurut sumber klub, kontraknya sempat menjadi masalah bagi manajemen di tengah kondisi keuangan yang sulit.
Sebagai salah satu pemain dengan gaji tertinggi, De Jong memiliki sebagian besar gaji yang ditangguhkan dari musim-musim sebelumnya akibat kesepakatan selama pandemi.
Hal ini membuat Barcelona mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk melepas sang pemain.
Pada musim panas 2022, Barcelona bahkan sempat berencana menjualnya ke Manchester United.
Klub Liga Inggris itu mengajukan tawaran sekitar €75 juta, menurut sumber internal klub, dan Barcelona sempat siap menerimanya.
Beberapa petinggi klub menilai bahwa kontrak De Jong terlalu mahal, meskipun kualitasnya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia tidak diragukan lagi.
Munculnya pemain muda dari akademi juga semakin memperkuat alasan untuk mempertimbangkan kepergiannya. Namun, De Jong tetap bersikeras bertahan di Camp Nou.
Musim lalu, De Jong sempat mengkritik media Catalan yang memberitakan situasi kontraknya secara berlebihan, terutama menjelang laga babak 16 besar Liga Champions melawan Napoli.
“Mereka banyak membicarakan kontrak dan gaji saya, bahkan menyebut saya mendapat €40 juta per tahun,” kata De Jong.
“Itu omong kosong. Mereka hanya mengarang cerita. Saya sangat bahagia di Barcelona. Ini adalah klub impian saya, dan saya ingin bermain di sini selama bertahun-tahun.”
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Athletic