Yuran Fernandes Kena Hukuman Larangan Beraktivitas di Sepakbola Indonesia 12 Bulan, PSSI Anti Kritik?
INDOZONE.ID - PSSI memberikan sanksi keras kepada Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, dengan larangan berpartisipasi di sepakbola Indonesia selama 12 buian dan denda sebesar Rp25.000.000.
Yuran Fernandes diberikan sanksi keras karena dianggap menghina federasi dan juga sepakbola Indonesia dengan kritik di story instagram pribadinya @yur4nfernandes setelah pertandingan PSM Makassar vs PSS Sleman dimana PSM Makassar kalah dengan skor 3-1.
PSSI melalui Komisi Disiplin “merujuk pada Pasal 59 ayat jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI tahun 2013 dalam pemberian sanksi untuk Yuran Fernandes Rocha Lopez dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola 12 bulan sejak keputusan ini dikeluarkan.” tulis surat komite disiplin PSSI nomor 163 yang diunggah oleh PSM Makassar melalui akun instagramnya @psm_makassar.
Baca Juga: Antony Berpotensi Jadi Pemain Pertama Dalam Sejarah yang Dapat Medali UEL dan UECL Dalam Satu Musim
Kritikan Yuran Fernandes demi Kebaikan Sepakbola Indonesia
Yuran Fernandes meluapkan kekesalannya setelah klubnya mengalami kekalahan tandang atas PSS Sleman dengan skor 3-1, berikut kritik yang disampaikan Yuran melalui akun Instagram pribadinya
“Sepakbola di Indonesia hanya candaan… makanya level dan korupsinya tetap akan sama.”
“Jika anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia, Jika anda ingin bermain sepakbola serius, menjauhlah dari Sepakbola Indonesia,” Tegas Yuran.
Postingan Yuran tersebut lantas menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah pecinta sepakbola Indonesia.
Baca Juga: Lamar sang Kekasih dengan Romantis, Thom Haye: She Said Yes!
Belakangan Yuran Fernandes melakukan permohonan maaf dan klarifikasi atas kritikan tajamnya sepakbola Indonesia dan tidak menyalahartikan kritikannya kepada konteks yang lebih luas.
“Yuran tidak bermaksud untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara. Pernyataan tersebut merupakan luapan emosional, tepat setelah pertandingan yang penuh dengan tekanan dan drama. Saya yakin mereka yang menonton pertandingan tersebut paham betul mengapa saya begitu emosional,” jelasnya.
PSM Makassar Akan Mengajukan Banding
Meskipun telah meminta maaf dan klarifikasi atas kritikannya di sosial media, namum Komdis PSSI tetap tidak bergeming dan membawa Yuran Fernandes ke sidang Komdis PSSI pada Kamis (8/5/2025).
Keputusan sidang pada akhirnya diterima oleh PSM Makassar dan hasilnya Yuran Fernandes dihukum 12 bulan dilarang beraktivitas di sepakbola Indonesia.
Media Officer PSM Makassar, Sulaeman Abdul Karim menegaskan bahwa pihak klub akan selalu bersama Yuran Fernandes dan akan mengajukan banding atas keputusan Komdis PSSI.
“PSM Makassar menyayangkan sanksi Yuran Fernandes yang baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar. Atas sanksi ini, PSM Makassar akan mengajukan banding dan hadir bersama-sama Yuran menghadapi situasi ini,” ujar Media Officer PSM Makassar.
PSSI Dianggap Anti Kritik atas Sanksi Yuran Fernandes
Setelah sanksi untuk Yuran Fernandes keluar, berbagai reaksi keras datang dari berbagai pihak yang menganggap PSSI anti kritik.
Erick Thohir bahkan dikecam karena dianggap anti kririk dan baper karena meminta komdis PSSI untuk memberikan sanksi tegas terhadap Yuran Fernandes.
Berbeda terbalik dengan sikapnya terhadap pejabat klub di Semen Padang sekaligus Anggota DPR Andre Rosiade yang juga melakukan kritik yang sama terhadap sepakbola Indonesia.
Kasus Yuran Fernandes bisa dibilang adalah preseden baru di sepakbola Indonesia dan bahkan di dunia. Karena baru pertama kalinya ada pemain sepakbola profesional dihukum hanya karena mengunggah story Instagram yang berisi kritik terhadap sepakbola Indonesia.
Yuran yang masih punya kontrak satu tahun lagi bersama PSM Makassar kemungkinan akan cabut jika bandingnya tidak diterima oleh komdis PSSI.
Karena selain dilarang bertanding, Yuran juga dilarang latihan dan bahkan menonton rekan setimnya langsung di stadion.
Yuran Fernandes jika terus dibiarkan kena sanksi tanpa solusi maka mengadu ke FIFA, FIFPRO, atau di federasi negaranya kemungkinan bisa dilakukan. Ia juga bisa tampil di berbagai media internasional dan memviralkan kejadian tersebut.
PSSI jangan sampai salah langkah dalam kasus ini dan sikapilah kritik pemain asing dengan kepala dingin, toh ini demi kebaikan sepakbola kita juga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan