INDOZONE.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, berharap agar biliar dapat berkembang menjadi olahraga industri yang lebih besar.
Pernyataan ini disampaikan dalam rangkaian acara Musyawarah Nasional Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI) di Bogor, Jawa Barat.
"Saya harap perkembangan biliar dapat didorong menjadi industri olahraga. Ujung dari semua pembinaan cabang olahraga adalah menghasilkan atlet yang baik, dan pemerintah melalui DBON berkepentingan untuk itu," ujar Menpora Dito dilansir Antara di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Menpora Dito menjelaskan bahwa eksistensi PB POBSI juga bertujuan untuk mendemokratisasi olahraga biliar.
Selain itu, Menpora Dito menekankan pentingnya menjaga martabat dan mempromosikan nilai-nilai persahabatan dalam olahraga yang menuntut konsentrasi tinggi ini.
"Oleh karenanya, Kemenpora menyampaikan apresiasi kepada PB POBSI dalam menjaga konsistensi kepengurusan dan memberi arah kebijakan yang tepat untuk mengukir prestasi," jelas Menpora Dito.
Dalam pandangannya, Menpora Dito mengungkapkan bahwa biliar adalah olahraga yang sudah dikenal oleh hampir semua orang.
Namun, dengan menggabungkannya dengan unsur hiburan dan industri, minat terhadap biliar dapat meningkat, dan olahraga ini dapat berkembang lebih pesat.
"Mungkin hampir semua orang mengenal olahraga biliar. Jika dipadukan dengan entertainment dan industri, serta dikelola dengan baik, saya yakin olahraga biliar semakin maju,” ungkap Menpora Dito.
Sebelumnya, PB POBSI telah menunjuk Raffi Ahmad sebagai duta merek untuk biliar, dengan tugas untuk memperkenalkan cabang olahraga ini kepada masyarakat secara lebih luas.
"Kami harap bisa mengajak masyarakat bermain biliar, kami ajak mereka senang dulu, jika serius bisa lanjut ke profesional. Saya berharap tahun 2024 biliar lebih semarak, lebih dikenal, dan digemari, sehingga Indonesia bisa naik kelas dengan biliar. Apalagi POBSI sangat berkembang di bawah kepemimpinan Pak Hary (Tanoesoedibjo)," ungkap Raffi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA