Senin, 17 MARET 2025 • 09:05 WIB

5 Risiko Berbahaya Berolahraga saat Kurang Tidur, dari Cedera hingga Performa Menurun

Author

Olahraga angkat berat atau powerlifting

INDOZONE.ID - Olahraga memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi jika melakukannya dalam kondisi kurang tidur, justru bisa membawa dampak negatif.

Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga dapat menurunkan daya tahan tubuuh serta meningkatkan risiko cedera.

Berbagai studi menunjukkan bahwa tidur yang cukup berperan penting dalam pemulihan otot dan stamina.

Jika kamu memaksakan diri berolahraga saat tubuh masih kekurangan istirahat, bukan manfaat yang didapat, melainkan berbagai risiko mengerikan yang mengintai.

Lalu, apa saja bahaya yang bisa terjadi jika tetap berolahraga dalam kondisi kurang tidur? Simak ulasannya berikut ini!

5 Risiko Serius Jika Berolahraga Saat Kurang Tidur

Tubuh Menjadi Mudah Lelah

Dalam penelitian ASCM, ketika berolahraga setelah begadang dan tubuh tidak mendapat cukup waktu tidur, terbukti bahwa tubuh akan lebih mudah merasa lelah.

Selain itu, tubuh juga harus mengeluarkan lebih banyak energi saat berolahraga dibanding ketika mendapat cukup waktu tidur.

Baca Juga: Olahraga Sebelum Sahur Ternyata Bisa Menjadi Pilihan, Lho!

Hal tersebut terjadi akibat kandungan glikogen, yaitu energi yang tersimpan di otot, sehingga mampu memengaruhi kekuatan saat berolahraga.

Saat glikogen mulai menipis, tubuh akan mulai merasa lelah. Namun, jika seseorang melakukan olahraga setelah begadang, otot menjadi lelah bahkan sebelum simpanan glikogen benar-benar habis.

Maka dari itu, tubuh terasa lebih lemas saat melakukan kegiatan menyehatkan tubuh tersebut.

Risiko Cedera yang Meningkat

Salah satu hal yang dapat terjadi akibat olahraga setelah begadang adalah risiko untuk mengalami cedera dapat meningkat.

Hal tersebut disebabkan reaksi dari tubuh lebih lambat dan kemampuan untuk menilai sesuatu terganggu karena rasa lelah.

Selain itu, tubuh juga sedang tidak dalam kondisi yang prima sehingga risiko cedera menjadi lebih tinggi.

Karena itulah, sangat disarankan untuk melatih kebugaran tubuh atau berolahraga ketika tubuh mendapatkan waktu tidur yang cukup sehingga sudah berada dalam performa yang baik. 

Efek Kurang Tidur yang Bertumpuk

Jika tubuh sudah kekurangan waktu tidur dan tetap melakukan olahraga di waktu yang tersisa, maka jadwal tidur di waktu keesokan harinya akan semakin berkurang. 

Hal tersebut tentunya akan menyebabkan tubuh dalam kondisi yang tidak prima. Akan timbul rasa tidak semangat dalam tubuh dan memengaruhi kinerja maupun fungsi kognitif yang besar kemungkinan dapat menghambat kegiatan sehari-hari.

Stabilisasi Jaringan akan Bermasalah

Kadar Kortisol akan meningkat dalam tubuh jika tidak mendapatkan waktu tidur yang baik. Hal ini akan berdampak buruk dan mengganggu perbaikan serta pertumbuhan jaringan dalam tubuh.

Saat tubuh dalam kondisi tertidur, terdapat hormon pertumbuhan anabolik yang dilepaskan. Namun jika kekurangan waktu tidur, maka hormon akan bermasalah dan perbaikan tubuh akan mangalami gangguan.

Jika mengalami gangguan jaringan, maka risiko tubuh terserang penyakit berbahaya pun dapat meningkat.

Performa di Bawah Standar

Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health menemukan bahwa kurang tidur dapat menurunkan reaksi tubuh serta memengaruhi tugas yang membutuhkan konsentrasi, seperti menyetir dan mengoperasikan mesin, termasuk ketika berolahraga.

Selain itu, fungsi kognitif juga terganggu, membuat seseorang lebih sulit mengambil keputusan, mengalami gangguan memori, dan menjadi lebih sensitif terhadap nyeri dan mengakibatkan sesi olahraga terasa lebih berat dari biasanya.

Baca Juga: 7 Olahraga Ringan di Rumah untuk Pemula Tanpa Alat, Cocok buat Kamu si Super Sibuk

Studi lain menunjukkan bahwa satu malam tanpa tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh saat berolahraga serta meningkatkan tenaga yang harus dikeluarkan.

Maka jika berolahraga dalam kondisi kurang tidur atau sangat kelelahan, hasil yang didapatkan cenderung tidak optimal dan kurang produktif.

Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri

 

 

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Halodoc