Senin, 14 APRIL 2025 • 13:20 WIB

Dianggap Terlalu Mahal, Tiga Pabrikan Tolak Kembalinya Mesin V10 ke Grid F1

Author

Tiga Pabrikan Ini Tolak Kembalinya Mesin V10 ke Grid F1: Siapa Saja Mereka? (Z Creator/Muhamad Al-Dava)

INDOZONE.ID - Wacana kembalinya era mesin V10 yang ikonik ke Formula 1 (F1), tampaknya harus menemui jalan buntu.

Melansir dari media Jerman, Auto Motor und Sport (AMuS), dalam pertemuan antara para pabrikan mesin dan Federasi Otomotif Internasional (FIA) di Bahrain, terungkap bahwa tiga pabrikan besar secara tegas menolak ide tersebut.

Ketiga pabrikan yang dimaksud adalah Mercedes, Audi, dan Honda. Penolakan ini didasari oleh pertimbangan biaya yang dianggap terlalu mahal untuk melakukan perubahan regulasi mesin di luar siklus yang telah ditetapkan.

Ketiga pabrikan tersebut bersikeras bahwa regulasi mesin yang akan datang pada tahun 2026 harus tetap berjalan sesuai dengan perencanaan awal, yaitu selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: Gabung Tim Pabrikan Ducati, Marc Marquez Diklaim Banyak Berubah Musim Ini

Mercedes, Audi, dan Honda, menekankan pentingnya mempertahankan elemen hybrid dalam unit tenaga F1.

Bagi mereka, teknologi hybrid bukan hanya menjadi kunci keberlanjutan (sustainability) olahraga ini di masa depan, tetapi juga merupakan alasan utama mengapa mereka terlibat dan berinvestasi besar dalam kompetisi balap jet darat tersebut.

Meskipun menunjukkan penolakan terhadap kembalinya mesin V10 dan bersikukuh pada regulasi 2026 setidaknya hingga tahun 2030, ketiga pabrikan ini menunjukkan keterbukaan terhadap solusi alternatif.

Mereka menyatakan bersedia mempertimbangkan perubahan pada rasio daya antara mesin pembakaran internal (ICE) dan motor listrik.

Usulan yang diajukan adalah untuk mengubah power ratio yang semula direncanakan sebesar 55:45 (ICE: Elektrik), menjadi lebih besar porsinya untuk ICE pada tahun 2029 mendatang.

Baca Juga: Kenali Perbedaan MotoGP dan WSBK: Sejarah, Motor yang Digunakan dan Kapasitas Mesin

Di sisi lain, Ferrari, Red Bull Powertrains (RBPT), dan Cadillac, meskipun gagal dalam mewujudkan impian mengembalikan mesin V10, mendapatkan angin segar dari FIA.

Usulan mereka terkait pelonggaran regulasi homologasi melalui penambahan regulasi konsesi mesin pada tahun 2026 dipertimbangkan secara positif oleh badan pengatur tersebut.

Langkah ini bertujuan untuk membantu pabrikan yang dianggap tertinggal dalam hal performa agar tetap mampu bersaing di lintasan.

Selain itu, FIA juga menyetujui usulan untuk memberlakukan pembatasan anggaran pengembangan mesin, sebuah langkah yang diharapkan dapat menekan biaya dan menjaga keberlangsungan kompetisi.

Banner Z Creators Undip. INDOZONE

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Auto Motor Und Sport