Gabriel Bortoleto Alami Kesulitan di F1, George Russell Jadi Motivasi untuk Bangkit dari Keterpurukan
INDOZONE.ID - Langkah awal rookie Sauber, Gabriel Bortoleto, di Formula 1 (F1) ternyata menghadirkan tantangan yang tidak mudah.
Dilansir dari Crash, Jumat (18/4/2025), pembalap junior McLaren ini mengakui bahwa beberapa balapan pertamanya di kelas utama ini terasa berat, terutama jika dibandingkan dengan kesuksesannya di kompetisi junior.
Bortoleto, yang mengamankan kursi di Sauber menjelang transisi tim menjadi skuad pabrikan Audi pada 2026, mendapati mobil C46 kurang kompetitif di antara para rivalnya.
Hasil terbaiknya sejauh empat seri pembuka musim 2025, baru sebatas posisi ke-14, sebuah kontras signifikan dengan raihan gelar juara beruntun di F3 dan F2 yang mengantarkannya ke F1.
Menyikapi kenyataan pahit ini, Bortoleto mengungkapkan, bahwa ia telah mempersiapkan diri secara mental untuk musim yang sulit. Ia mengambil inspirasi dari perjalanan karier bintang Mercedes saat ini, George Russell.
f1Baca Juga: Regulasi F1 2026 Tuai Kritik, Mesin F1 2026 Terancam Lebih Lambat dari F2?
Bortoleto menyoroti bagaimana Russell menghabiskan tiga tahun awal di F1 bersama Williams dengan mobil yang juga kurang kompetitif, bahkan tanpa meraih satu poin pun di musim perdananya.
Namun, kesabaran dan kerja keras Russell akhirnya membuahkan hasil manis ketika ia mendapatkan kesempatan bersama tim Silver Arrows pada tahun 2022.
Bagi Bortoleto, kisah Russell menjadi pengingat bahwa perjuangan di awal karier tidak menentukan segalanya.
Ia menyadari bahwa dalam dunia Formula 1, selalu ada pembalap yang harus melewati masa-masa sulit di awal.
Meskipun saat ini Russell belum berjuang untuk gelar juara, performanya yang konsisten meraih podium dan bahkan kemenangan menjadi bukti bahwa dengan ketekunan, seorang pembalap dapat bangkit dan menjadi salah satu yang terbaik di grid.
Oleh karena itu, kesabaran menjadi kunci bagi Bortoleto dalam menghadapi musim debutnya yang penuh tantangan ini.
Bortoleto menekankan pentingnya kolaborasi dengan tim Sauber untuk mengembangkan mobil agar lebih kompetitif.
Ia melihat bagaimana tim mampu melakukan perbaikan signifikan pada mobil mereka di musim sebelumnya melalui beberapa pembaruan.
Meskipun hasil terbaik Sauber tahun ini terjadi di Australia berkat kondisi balapan yang tidak menentu, Bortoleto menyadari dalam kondisi balapan normal, kecepatan mobil mereka masih belum cukup untuk meraih poin.
Fokus utama saat ini adalah belajar, berkembang sebagai pembalap di tengah situasi sulit, dan memberikan masukan yang konstruktif kepada tim untuk pengembangan mobil ke arah yang lebih baik.
Baginya, di dunia balap, segala sesuatu masih mungkin terjadi, dan menyerah bukanlah sebuah pilihan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Crash.net