"Bagi orang-orang di sekitar saya, mungkin saya hanya robot. Senam satu-satunya yang saya punya. Maka, ketika itu hancur, tidak ada yang tersisa. Hanya ada lubang hitam," ungkap Verona.
Cedera yang tak kunjung membaik, membuat Verona memutuskan pensiun dari cabor senam pada 2002. Saat itu usianya beru menginjak 22 tahun, dan hal yang lebih buruk ia tak diakui oleh kedua orang tuanya lantaran sudah tak dapat penghasilan besar sebagai pesenam.
"Ketika saya hendak membuka pintu rumah, kunci saya tidak bisa masuk ke dalam lubangnya. Saya pikir pasti ini cuma salah kunci," kenang Verona.
"Namun saya setelah menelpon ke rumah, tak ada satupun yang menjawab dan membukakan pintu rumah saya. Saya pun menyadari saya tidak lagi diterima," lanjutnya.
Verona yang tak lagi diterima dirumah mulai hidup di jalanan. Situasi semakin pelik bagi Verona, lantaran uang-uang selama masih aktif sebagai pesenam justru dikuasai oleh ayahnya.
Verona pun sempat membawa masalah dengan ayahnya itu ke pengadilan. Hingga akhirnya pengadilan menutut sang ayah untuk membayarkan uang sebesar 1.471 dolar AS (Rp23 juta) serta mengizinkan Verona kembali ke rumahnya untuk mengambil sejumlah barang.
Frustasi dengan kehidupannya yang berubah drastis serta penolakan dari keluarganya, membuat Verona benar-benar merasa frustrasi. Terlebih ia terpaksa harus hidup menggelandang karena tidak memiliki tempat tinggal.
Baca Juga: FOPI Cari Bibit Unggul Atlet Petanque di Kota Parepare Lewat Turnamen Antar Pelajar
Dalam pengakuannya, Verona pun sempat berpikir untuk bunuh diri dengan menabrakan dirinya ke kereta api. Namun Verona mengurungkan niatnya tersebut.
"Saya memikirkan keluarga saya, saya tinggal di jalan, tidak ada makanan, tidak ada uang di tangan, jadi apa gunanya hidup," ungkap Verona.
Sadar bahwa benar-benar sudah tidak diterima oleh keluarganya, Verona pun akhirnya mengambil langkah kontroversial dengan menerima tawaran menjadi pemeran wanita sebuah film dewasa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun