Dr Freeman menyarankan agar setiap orang berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berolahraga dan menargetkan setidaknya 30 menit aktivitas fisik yang meningkatkan pernapasan setiap hari.
“Ada banyak kontroversi mengenai seberapa banyak olahraga yang ideal, tetapi yang jelas, kita tidak boleh menyurutkan semangat orang untuk tetap bergerak,” tutupnya.
Selain efek pada kulit dan sendi, lari jarak jauh juga menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap jantung.
Dr Andrew Freeman, Direktur Pencegahan Kardiovaskular di National Jewish Health, Colorado, menjelaskan bahwa olahraga teratur memang sangat bermanfaat bagi kesehatan, termasuk menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol, dan meningkatkan kesehatan mental.
Namun, lari jarak jauh dapat memiliki efek baik sekaligus buruk bagi jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pelari maraton dapat mengalami sedikit kerusakan otot jantung, seperti peningkatan kadar troponin dalam darah dan munculnya jaringan parut di jantung setelah berlari dalam waktu lama.
Setiap tahun, ada kasus pelari maraton yang mengalami serangan jantung, bahkan mereka yang sudah berlatih selama bertahun-tahun.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TODAY.com, TikTok