Pelatih Barcelona, Ronald Koeman (REUTERS/ALBERT GEA)
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman membatalkan konferensi persnya pada hari Rabu (22/9/2021) dan malah membacakan pernyataan pribadi yang telah disiapkan sebelumnya mengenai situasi klub.
Koeman yang posisinya terancam dipecat menyusul serangkaian hasil buruk menolak untuk menjawab pertanyaan dari wartawan menjelang laga tandang timnya ke markas Cadiz di La Liga, Jumat (24/9/2021) dini hari WIB.
Pelatih asal Belanda itu ditunjuk oleh presiden klub sebelumnya Josep Maria Bartomeu musim panas lalu tetapi presiden klub baru Joan Laporta siap melakukan perombakan.
Hubungan antara Koeman dan Laporta pun merenggang tahun ini di mana sang presiden menyatakan pada akhir musim lalu bahwa mantan pelatih timnas Belanda itu akan tetap di posisinya tetapi hanya setelah klub mengevaluasi kemungkinan menemukan pengganti.
Barca mengalami musim yang sulit di musim pertama Koeman memimpin saat mereka dengan mudah tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar sebelum finis di posisi ketiga di La Liga.
Mereka juga hanya memenangkan 2 dari 5 pertandingan pembukaan di semua kompetisi musim ini.
Koeman juga menuai kritik karena taktik dan keputusannya memasukkan bek tengah Gerard Pique sebagai penyerang tambahan melawan Granada sehingga dewan Barca mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi manajerial setelah pertandingan.
Namun, dalam konferensi pers pra-pertandingan melawan Cadiz, alih-alih menjawab pertanyaan wartawan, pelatih 58 tahun itu malah membacakan pernyataan mengenai situasi tim Catalan sebelum akhirnya beranjak pergi.
Baca Juga: Jarred Gillett Jadi Wasit Asing Pertama yang Pimpin Pertandingan Liga Premier Inggris
"Halo semuanya, klub bersama saya sebagai pelatih dalam situasi pembangunan kembali. Situasi keuangan klub terkait dengan kegiatan olahraga dan sebaliknya," katanya dikutip dari situs resmi Barca.
“Ini berarti kami sebagai tim harus membangun kembali tim sepak bola tanpa bisa melakukan investasi finansial yang besar, ini butuh waktu."
Dia juga membahas soal potensi pemain-pemain muda tim untuk menjadi bintang masa depan seperti legenda Barcelona, Xavi dan Iniesta meski itu semua butuh waktu.
"Bakat muda hari ini bisa menjadi bintang dunia besar berikutnya hanya dalam beberapa tahun. Untuk merekonstruksi tim ini berarti para pemain muda mendapatkan peluang, seperti yang dimiliki Xavi dan Andres Iniesta di zaman mereka, tetapi kami harus meminta kesabaran," ujarnya.
Terlebih lagi, kata dia, berada di peringkat tinggi di liga akan sukses. Ia juga menyinggung Barcelona adalah sekolah sepak bola yang hebat untuk pra pemain berbabakat.
"Di Liga Champions kami tidak bisa berharap keajaiban. Kekalahan dari Bayern pekan lalu harus difokuskan dari perspektif itu," tegasnya.
Tak lepas, dia menyoroti soal proses kebangkitan klub dari masa-masa sulit saat ini yang membutuhkan dukungan dari penggemar.
“Proses yang kita jalani sekarang, staf dengan tim, layak mendapatkan dukungan tanpa syarat, dalam kata dan tindakan," ungkapnya.
"Saya tahu pers mengakui proses ini. Ini bukan pertama kalinya dalam sejarah Barcelona hal ini terjadi. Kami mengandalkan dukungan Anda di masa sulit ini. Staf dan para pemain sangat senang dengan dukungan luar biasa dari para penggemar seperti yang kami miliki saat melawan Granada. Visca el Barca," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: