Selain itu, empat klub berbeda (FC Cincinnati, LAFC, New England Revolution, dan Philadelphia Union) telah memenangkan Perisai Suporter dalam empat tahun terakhir.
Jika Inter Miami berhasil memenangkan gelar musim ini, mereka akan menjadi tim kelima yang berbeda dalam lima tahun terakhir.
Melihat kegagalan PSR dalam menciptakan stabilitas keuangan di Premier League, serta keberhasilan sistem batasan gaji di MLS dalam menjaga keseimbangan kompetitif, pertanyaan penting muncul: Haruskah Premier League menerapkan batasan gaji ala MLS?
Sistem batasan gaji telah terbukti membantu MLS menciptakan stabilitas finansial dan kesetaraan kompetitif di liga. Klub-klub tidak hanya bersaing secara adil, tetapi juga mampu mengelola pengeluaran mereka dengan lebih baik.
Premier League, dengan daya tarik komersial yang jauh lebih besar, mungkin bisa belajar dari model ini untuk mencegah masalah keuangan jangka panjang yang lebih serius.
Kesuksesan MLS dalam menjaga keseimbangan kompetitif dan kestabilan finansial melalui batasan gaji membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah Premier League perlu mempertimbangkan model serupa.
Dengan celah-celah dalam PSR yang semakin merugikan klub-klub, langkah signifikan seperti ini bisa menjadi solusi jangka panjang yang layak dipertimbangkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian