Jika performa buruk terus berlanjut, ada kemungkinan manajer baru nantinya tidak akan puas dengan pemain-pemain yang telah dibeli, dan itu akan menjadi masalah besar bagi klub.
Saat ini, Manchester United masih terpuruk di peringkat ke-13 klasemen sementara Premier League setelah menelan tiga kekalahan dari enam laga.
Kekalahan telak 3-0 dari Tottenham menjadi salah satu titik rendah di awal musim ini, mempertegas betapa sulitnya situasi yang dihadapi Ten Hag dan skuadnya.
Tak hanya di Premier League, di Europa League, United juga menghadapi kesulitan besar. Meski sempat unggul 2-0 atas Porto, mereka harus puas dengan hasil imbang 3-3 setelah gol penyelamat dari Harry Maguire di menit-menit akhir pertandingan.
Menjelang laga penting melawan Aston Villa, Erik ten Hag tetap tenang meski berada di bawah tekanan. Dalam konferensi persnya, Ten Hag menyebut bahwa komunikasi antara dirinya dan manajemen klub tetap berjalan dengan baik, dan mereka masih berada di jalur yang sama.
"Kami berbicara setiap hari, dan kami berada di jalur yang sama. Kami telah membuat keputusan besar di musim panas, termasuk memperbarui staf dan menyegarkan skuat," ujar Ten Hag.
Dengan segala permasalahan yang ada, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah mempertahankan Erik ten Hag adalah keputusan yang benar bagi Manchester United.
Atau, apakah langkah ini justru akan semakin memperparah kondisi klub yang sudah terpuruk?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Telegraph