Sebelum mengalami cedera betis pada Februari lalu, Mainoo merupakan pemain reguler di bawah asuhan Ruben Amorim.
Namun, sang pelatih merasa bahwa Mainoo kurang efektif sebagai gelandang bertahan, sehingga ia lebih sering dimainkan sebagai gelandang serang (nomor 10).
"Dia kesulitan dalam bertahan sebagai gelandang. Saat bermain lebih ke depan, dekat kotak penalti, dia lebih efektif dengan kombinasi umpan-umpan pendek. Kami masih butuh waktu untuk menemukan posisi terbaik baginya," ujar Amorim pada Januari lalu.
Meskipun begitu, Amorim tetap memuji perkembangan Mainoo. Ia menilai pemain berusia 19 tahun itu memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh, meskipun saat ini belum mencapai level terbaiknya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian