Setelah merasa tidak kuat lagi dan badan Rizki mulai panas dingin, ia memutuskan untuk pergi ke klinik dan memeriksakan kondisinya.
Saat itu dokter klinik mendiagnosa bahwa Rizki menderita asam lambung dan hanya diresepkan obat.
Namun setelah meminum obat tersebut ia tidak merasakan adanya perubahan, sementara kondisinya semakin memburuk bahkan tidak bisa bangun dari ranjang.
"Malamnya aku panas dingin, nggak bisa ngapa-ngapain, bangun dari kasur aja nggak bisa," ungkapnya.
Oleh karena itu, Rizki pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Benar saja, ternyata ia menderita usus buntu dan sudah dalam kondisi pecah.
Dokter pun sempat terkejut lantaran kondisi usus buntu yang sudah pecah itu, Rizki masih bisa bertahan bahkan masih bisa bercanda sebelum operasi. Pasalnya, jika ia telat tiga jam saja mungkin nyawanya takkan selamat.
"Akhirnya aku tetap harus dioperasi dok, mau alternatif seperti apapun nggak bisa, karena tiga jam tidak dioperasi lewat umurnya," ucap Rizki.
Untungnya operasi berjalan lancar dan Rizki bisa kembali beraktivitas normal meski harus istirahat total selama enam bulan.
Baca Juga: Segini Bonus Atlet Indonesia yang Raih Medali di Olimpiade Paris 2024
"Aku 5 bulan itu bener-bener istirahat, aktivitas dikit-dikit aja di rumah, bulan ke 5 aku baru mulai aktivitas lagi," pungkasnya.
Meski disarankan untuk istirahat total, nyatanya Rizki justru harus terbang ke Arab Saudi tiga hari pasca operasi usu buntu.
Disaat jahitan masih basah dan masih belum bisa berjalan dengan tegap lantaran rasa sakit pasca operasi, Rizki tetap harus datang untuk melakukan seleksi kejuaran dunia di Arab Saudi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube/Recover Podcast