An Se Young, Atlet Bulutangkis asal Korea Selatan. (Yonhap News)
Selain uang tunai, beberapa negara juga memberikan hadiah lain seperti apartemen, mobil, dan pensiun seumur hidup.
Di Kazakhstan, misalnya, selain mendapatkan hadiah uang tunai, para peraih medali juga diberikan apartemen.
Sementara di Malaysia, peraih medali emas menerima 1 juta ringgit atau Rp3,4 miliar dan beberapa perusahaan swasta bahkan menawarkan apartemen mewah atau hadiah tambahan lainnya.
Korea Selatan menawarkan kombinasi antara uang tunai dan pensiun seumur hidup.
Para peraih medali emas akan menerima 63 juta won Korea atau Rp690 juta dan dapat memilih antara menerima pensiun bulanan seumur hidup atau seluruhnya sekaligus.
Hong Kong bahkan memberikan tiket transportasi gratis seumur hidup bagi para atlet yang memenangkan medali.
Greysia Polii. (Instagram/@greyspolii)
Selain hadiah-hadiah tersebut, beberapa negara memberikan hadiah kreatif bagi para atlet mereka.
Di Malaysia, misalnya, sebuah jaringan restoran menawarkan makanan gratis seumur hidup kepada para atlet yang mewakili negara tersebut di Olimpiade Tokyo.
Atlet bulu tangkis Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii, bahkan mendapatkan lima ekor sapi, sebuah restoran bakso, dan sebuah rumah baru setelah memenangkan medali emas.
Di sisi lain, beberapa negara seperti Inggris dan Norwegia tidak memberikan hadiah uang tunai langsung kepada para peraih medali, tetapi prestasi mereka tetap dihargai dengan cara lain yang beragam.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap negara memiliki pendekatan berbeda dalam memberikan penghargaan atas kesuksesan di Olimpiade.
Demikian beberapa penjelasan mengenai hadiah yang diterima atlet di Olimpiade Paris 2024 saat memenangkan medali.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Economictimes.indiatimes.com