Tanda-tanda tersebut kembali terlihat dalam kemenangan tipis melawan Serbia pada hari Senin (17/6/2024) lalu, dan laga melawan Denmark merupakan penampilan terburuk mereka.
Tren tersebut kembali berlanjut pada laga melawan Denmark pada Kamis (20/6/2024), dimana setelah The Three Lions mencetak gol pembuka selalu langsung bermain bertahan dan merasa berada di atas angin. Alhasil, Morten Hjulmand berhasil menyamakan kedudukan melalui sepakan indahnya.
Hal tersebut datang saat Denmark kembali memulai pertandingan setelah gol pembuka Inggris yang dicetak Harry Kane.
Baca Juga: Arne Slot Ingin Melanjutkan Dinasti yang Dibangun Jurgen Klopp di Liverpool
2. Penguasaan Bola Inggris Sangat Buruk
Pada laga melawan Denmark, Inggris juga sangat buruk dalam penguasaan bola. Declan Rice, Kyle Walker dan John Stones, jadi terbiasa menemukan rekan setimnya dengan mudah.
Hal yang cukup buruk adalah pada babak pertama, yang dimana Harry Kane melakukan blunder dengan melepaskan umpan yang mengarah ke Hjulmand untuk mencetak gol dari jarak jauh.
Tentu saja, kegagalan Inggris dalam menguasai bola saat menghadapi tekanan menjadi kekhawatiran terbesar bagi para penggemar Inggris.
Baca Juga: Ditahan Imbang Albania, Bagaimana Peluang Kroasia Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024?
3. Akhir dari Eksperimen Trent Alexander-Arnold
Gareth Southgate harus mengakhiri eksperimennya dengan memasang Trent Alexander-Arnold sebagai double pivot bersama Declan Rice. Sebab, pemain berusia 25 tahun juga cukup buruk dalam penguasaan bola.
Hal itulah yang membuat pemain Liverpool tersebut harus digantikan oleh Conor Gallagher pada menit ke-54.
Alexander-Arnold sendiri juga tidak tampil buruk dalam laga melawan Serbia, tetapi ia pemain yang paling pasif pada laga melawan Denmark.
Baca Juga: Iker Casillas Sebut Bellingham Layak Jadi Kapten Real Madrid di Masa Depan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Metro UK