"Grand Stade Hassan II berakar kuat pada budaya Maroko, dengan tradisi dan ekspresi kontemporernya," kata Tarik Oulalou dalam wawancaranya.
“Ini berakar pada figur kuno dan primordial: Moussem, tenda dan taman, serta topografi dan lanskap Maroko," tutur pria berusia 46 tahun itu menambahkan.
"Ini adalah ruang yang luas, terbuka terhadap dunia dan menghormati alam yang dilindunginya. Grand Stade Hassan II de Casablanca adalah perwujudan tradisi besar keramahtamahan Maroko," pungkas Olalou.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telegraph