Selebrasi para pemain Arsenal setelah Calafiori mencetak gol (Instagram/Arsenal)
INDOZONE.ID - Arsenal kini mendapat sorotan di Premier League setelah dituding sebagai tim yang paling sering mengulur waktu, terutama dalam pertandingan melawan Manchester City.
Tim asuhan Mikel Arteta tersebut mendapat kritik pedas karena menggunakan taktik yang dianggap memperlambat jalannya pertandingan di laga imbang melawan Manchester City, di Etihad Stadium.
Pada pertandingan tersebut, Arsenal berusaha keras mempertahankan keunggulan di babak kedua sebelum akhirnya John Stones mencetak gol penyeimbang di menit ke-98.
Beberapa pemain Manchester City, termasuk Kyle Walker, mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas banyaknya waktu terbuang yang terjadi sepanjang laga.
Data rata-rata tim yang sering mendelay pertandingan (Credit/Opta Analyst)
Berdasarkan data yang diungkap oleh Opta Analyst, Arsenal tercatat sebagai tim dengan rata-rata waktu penundaan tertinggi di Premier League untuk situasi bola mati seperti tendangan gawang, sepak pojok, tendangan bebas, penalti, lemparan ke dalam, hingga kick-off.
Rata-rata waktu yang dihabiskan Arsenal dalam situasi tersebut mencapai 31,8 detik, mengungguli Leicester City yang berada di posisi kedua. Sebagai perbandingan, Tottenham Hotspur hanya membutuhkan waktu 24,2 detik untuk situasi bola mati.
Data menunjukkan bahwa West Ham United menjadi tim yang paling cepat dalam mengeksekusi bola mati, dengan waktu rata-rata 23,9 detik. Sementara itu, Liverpool berada di urutan kedua terbawah dengan rata-rata 24,1 detik. Juara bertahan, Manchester City, menghabiskan rata-rata 25,4 detik untuk mengeksekusi situasi bola mati.
Selain Arsenal, Brentford juga masuk dalam tiga besar tim dengan waktu penundaan tertinggi, rata-rata 31,2 detik per situasi bola mati. Chelsea berada di urutan ketujuh, sementara Manchester United tercatat menghabiskan waktu 27,6 detik, atau empat detik lebih cepat dibandingkan Arsenal.
Total waktu yang terbuang saat situasi bola mati (Credit/Opta Analyst)
Insiden taktik buang waktu Arsenal tidak hanya terjadi di laga melawan Manchester City. Myles Lewis-Skelly, pemain muda Arsenal, sempat mendapat kartu kuning dalam pertandingan yang berbeda setelah terlihat memberikan instruksi kepada kiper David Raya, yang kemudian berakibat pada permainan harus dihentikan sementara.
Wasit Michael Oliver sempat memberikan kartu merah kepada pemain pengganti berusia 17 tahun itu setelah ia berlari di belakang garis gawang Raya saat Arsenal memimpin 2-1 pada menit ke-65. Hal ini semakin memperkuat tudingan bahwa Arsenal sering menggunakan taktik buang waktu.
Setelah pertandingan, beberapa pemain City memberi komentar mereka setelah hasil imbang melawan Arsenal. Bernardo Silva, dalam wawancara dengan TNT Sports Brasil, menyatakan bahwa hanya ada satu tim yang benar-benar datang untuk bermain sepak bola, sedangkan tim lainnya lebih fokus pada mengulur waktu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Opta Analyst